Ini juga dapat membuat studi yang ada tentang vaksin tidak efektif dan tidak lengkap.
3. Bikin Vaksin Tak Efektif
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, seperti diwartakan Channel News Asia, Senin (17/8/2020), mengatakan bahwa kini masyarakat harus lebih hati-hati setelah mutasi, yang dinamai D614G, terdeteksi.
Baca Juga:Pemberdayaan Masyarakat, Memulihkan Ekonomi Perkotaan di Kala Pandemi
"Ia 10 kali lebih gampang menular dan tersebar, jika dibawa oleh individu superspreader," kata Hisham dalam pengumuman yang diunggah di Facebook, Minggu.
Superspreader adalah orang-orang yang menyebarkan Covid-19 ke banyak orang. Kasus superspreader telah ditemukan di banyak negara, mulai dari China, Singapura, Malaysia, hingga Eropa.
"Mutasi D614G pertama kali ditemukan pada Juli 2020 dan berkemungkinan akan menyebabkan kajian vaksin saat ini tidak efektif," imbuh dia.
Meski demikian ia tak menjabarkan apakah sudah ada studi yang memperkuat kemungkinan tersebut; apakah mutasi itu membuat Covid-19 semakin mematikan; atau apakah bisa membuat penderita mengalami gejala lebih parah.
Baca Juga:Ini Daftar Obat Pendukung untuk Pasien Covid-19 di Indonesia