Gerakkan Ekonomi Lokal, Penyaluran Bansos Kulon Progo Diapresiasi Mensos

"Ini bisa menjadi contoh kabupaten kota lainnya, bagaimana bantuan besar dari pemerintah lewat Kemensos bisa dinikmati oleh warga yang juga menerima bantuan tersebut."

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 19 Agustus 2020 | 20:41 WIB
Gerakkan Ekonomi Lokal, Penyaluran Bansos Kulon Progo Diapresiasi Mensos
Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara mencicipi jajanan khas Kulon Progo di sela-sela peninjauan penyaluran bansos di Kantor Kalurahan Bojong, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Rabu (19/8/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara mengapresiasi penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dilaksanakan di Kantor Kalurahan Bojong, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Rabu (19/8/2020).

Menurutnya, BPNT yang dilaksanakan itu sangat memaksimalkan potensi masyarakat sekitar.

"Hal yang perlu dicatat bahwa seluruh produk atau bahan makanan yang dijual di seluruh e warung yang ada di sini [Kulon Progo] adalah produksi lokal," ujar Juliari kepada awak media.

Menurut Juliari, dengan produk yang berasal dari wilayah lokal atau Kulon Progo sendiri, artinya uang yang diberikan oleh Kemensos melalui program BPNT kepada warga Kulon Progo bisa dinikmati sendiri oleh masyarakat Kulon Progo juga.

Baca Juga:Nominal BST Berkurang, Mensos: Banyak Program Lain Bakal Bergulir

Menurutnya, hal tersebut bisa menggerakkan ekonomi lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi setempat.

"Ini bisa menjadi contoh kabupaten kota lainnya, bagaimana bantuan besar dari pemerintah lewat Kemensos bisa dinikmati oleh warga yang juga menerima bantuan tersebut. Jadi ekonomi kerakyatan bisa bergulir," ungkapnya.

Selain di Kantor Kalurahan Bojong, Juliari juga menyaksikan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) dan juga program BPNT di Kantor Pos Wates.

Juliari mengatakan, koordinasi yang baik antara pusat dengan daerah menjadi kunci berjalannya penyaluran bantuan dengan lancar.

Selain itu, pihaknya juga berharap, jika ditemui permasalahan di lapangan, sebisanya pihak berwenang langsung menyelesaikan saat itu juga.

Baca Juga:Tingkatkan Kesiapsiagaan, Mensos Aktivasi Kampung Siaga Bencana Kulon Progo

"Kepala daerah nanti bisa langsung melakukan tinjauan juga jika memang ada masalah di lapangan dan bisa diselesaikan di situ, jadi tidak usah ruwet-ruwet," ucapnya.

Diketahui bahwa di Yogyakarta tercatat ada 370.343 keluarga penerima manfaat (KPM).

Sementara itu di Kabupaten Kulon Progo, ada 48.430 KPM, senilai dengan bantuan Rp9,686 miliar per bulan.

Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama menyampaikan, hingga saat ini, BST telah disalurkan melalui PT Pos Indonesia kepada setidaknya 8,3 juta KPM yang tersebar di 33 Provinsi di seluruh Indonesia.

Saat ini proses penyaluran Gelombang I telah selesai dan dilanjutkan dengan Gelombang II.

"Selain lewat PT Pos Indonesia, bantuan selebihnya itu disalurkan melalui Himbara kepada 700.000 KPM. Saat ini sebagian daerah sudah sudah masuk Gelombang II, Penyaluran Gelombang I telah selesai," kata Asep.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak