Unggah Foto Pakai Kebaya Surjan, Kustini Sebut Surjan Fashion Legendaris

Melihat potretnya dengan sang suami dalam balutan busana adat jawa tersebut membawa ingatan Kustini kepada para pengrajin Blangkon di Sleman.

Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 25 Agustus 2020 | 19:45 WIB
Unggah Foto Pakai Kebaya Surjan, Kustini Sebut Surjan Fashion Legendaris
Kustini dan Sri Purnomo mengenaka kebaya dan surjan lurik serta blangkon khas Jogjakarta. - (Instagram/@kustinisripurnomo)

SuaraJogja.id - Istri Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo membagikan foto dirinya dan sang suami menyantap sajian nasi tumpeng dengan mengenakan pakaian kebaya lurik dan jarik khas Jogjakarta.

Ia duduk berdampingan dengan Sri Purnomo yang juga mengenakan baju lurik dengan motif dan warna yang sama. Bedanya, pemangku wilayah Kabupaten Sleman itu melengkapi penampilannya dengan blangkon warna coklat.

Mereka berdua tampak duduk berdampingan sambil menikmati hidangan tumpeng yang tersaji didepannya. Satu tangan mereka memegang daun pisang berisi makanan yang disajikan, sementara tangan satunya lagi menyuapkan nasi ke mulut.

Disekitar mereka terlihat ramai orang yang tengah menikmati suasana. Ada yang membagikan makanan, mengambil gambar atau hanya melihat sekitar. Di belakang mereka berdiri sepasang Dimas Diajeng Kabupaten Sleman.

Baca Juga:SKB CPNS di Kota Jogja Wajibkan Peserta dari Luar DIY Bawa Hasil RDT

Dalam unggahan tersebut, Kustini membagikan cerita mengenai blangkon yang ia anggap sebagai salah satu produk fashion yang melegenda. Sama seperti surjan dan kebaya lurik, blangkon juga masuk sebagai pakaian jaman dahulu.

Sejak zaman nenek moyang, kebaya dan surjan lurik sudah menjadi pakaian khas masyarakat Jogjakarta. Kustini mengatakan bahwa pakaian tersebut sudah ada sejak ratusan tahun lamanya.

Meski sudah ada sejak lama, namun pakaian ini dinilai masih eksis hingga saat ini. Oleh karena itu, Kustini menyebut ini sebagai pakaian jadul yang melegenda. Eksistensi blangkon dan surjan ditengah perkembangan dunia fashion membuatnya melegenda.

"Lihat foto ini saya jadi ingat para pengrajin blangkon di Sleman. Gimana keadaannya di masa pandemi ini ya? Semoga ada kesempatan tilik ke sana dan berbagi cerita tentang usaha mereka," tulis Kustini dalam unggahannya.

Melihat potretnya dengan sang suami dalam balutan busana adat jawa tersebut membawa ingatan Kustini kepada para pengrajin Blangkon di Sleman. Ia merasa khawatir dengan nasib pengrajin pakaian legend itu ditengah pandemi.

Baca Juga:Dua SD Terdampak Tol Jogja, Ini Sikap Disdik Sleman

Kustini juga mengatakan, bahwa para pengrajin blangkon tersebut merupakan orang-orang yang tekun dan telaten. Ketekunan membawa orang-orang tersebut menghasilkan blangkon dalam jumlah yang tidak sedikit dan tetap berkualitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak