Hobi Pelihara Ikan Hias Selama 25 Tahun, Nasib Ismayadi Makin Mujur

Memasuki musim penghujan, kata Ismayadi, perlu ketelatenan dan usaha ekstra untuk menjaga ikan-ikan hias yang berada di kolam terbuka.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 13 Oktober 2020 | 12:24 WIB
Hobi Pelihara Ikan Hias Selama 25 Tahun, Nasib Ismayadi Makin Mujur
Ismayadi bersama dengan koleksi ikan-ikan hias di rumahnya Kadisoro, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Sabtu (10/10/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Musim hujan bahaya bagi ikan

Memasuki musim penghujan, kata Ismayadi, perlu ketelatenan dan usaha ekstra untuk menjaga ikan-ikan hias yang berada di kolam terbuka. Pasalnya kepekatan air yang akan berubah drastis saat tercampur air hujan bisa berakibat buruk bagi ikan.

Penanganan seperti penggantian air kolam seusai diguyur hujan menjadi perlu untuk dilakukan secara rutin. Kalau tidak, Ismayadi menyebut bukan tidak mungkin ikan-ikan yang ada di kolam bisa mati karena perubahan kandungan air tadi.

"Musim hujan menjadi riskan bagi ikan-ikan di kolam luar ini, apalagi ikan yang masih tergolong berusia muda," jelasnya.

Baca Juga:Budikdamber, Solusi Kreatif Menjaga Ketahanan Pangan Selama Pandemi Corona

Lebih lanjut Ismayadi menjelaskan, perubahan sangat kontras di air kolam akan dengan mudah terjadi jika terus menerus diguyur hujan selama kurang lebih 3-5 jam. Meski ikan masih bisa bertahan 2-3 dengan mengambang tapi jika tidak serius dalam penanganannya justru akan menjadi kerugian bagi pembudidaya.

Saat krusial berada di hujan pertama hingga ketiga yang kemungkinan berdampak besar pada ikan. Selain karena memang faktor alam waktu awal-awal itu memang yang terparah. Namun disampaikan Ismayadi setelah hujan turun 6-7 kali, ikan di kolam sudah bisa beradaptasi lebih baik.

Tidak hanya kepekatan air saja yang menjadi persoalan Ismayadi selam musim hujan datang. Persoalan lain yang juga penting diperhatikan yakni listrik yang padam.

Pasalnya semua ikan yang ada di kolam tetap memerlukan oksigen untuk memompa air karena memang airnya yang tenang. Berbeda dengan ikan yang berada di sungai dengan air mengalir.

"Kalau misalnya pas ditinggal keluar rumah terus tiba-tiba mati listrik, tidak ada oksigen atau pompa air yang nyala. Dulu pernah ikan saya habis karena tidak ada aliran oksigen itu di kolam karena ditinggal dan mati listirk," katanya.

Baca Juga:Ikan Cupang, Jenis, Keistimewaan, Sejarah, dan Cara Ternak Ikan Cupang

Menyiasati hal tersebut, Ismayadi telah berinisiatif untuk membeli genset sebagai daya cadangan ketika listrik padam. Hal ini sebagai bentuk upaya juga untuk menjaga setiap ikan-ikannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak