SuaraJogja.id - Yogyakarta selalu memesona lewat wisatanya. Kali ini ada destinasi wisata di Bantul yang lokasinya dibuat mirip dengan Jepang.
Kalinampu Natural Park berlokasi di Seloharjo, Pundong, Bantul. Lokasi ini hanya berjarak sekitar 19 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta.
Suasana objek wisata ini diatur sedemikian rupa hingga terasa seperti di Negeri Matahari Terbit. Saat masuk, mata akan langsung memandangi suasana ala hutan di Jepang.
Pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp3 ribu untuk masuk ke lokasi ini. Loket penjualan tiketnya pun dibuat dari bambu dan dibentuk seperti tempat pedagang tradisional di Jepang.
Baca Juga:Jelang Long Weekend, Simak 5 Tips Liburan Aman di Tengah Pandemi
Biar semakin terasa Jepang banget, Kalinampu Natural Park menyediakan penyewaan kimono seharga Rp25 ribu. Terdapat pula wagasa atau payung tradisional Jepang yang dapat dijadikan properti untuk berfoto.
Kamu pun bisa mengunjungi sungai yang sekelilingnya dipenuhi eceng gondok. Pada saat tertentu, eceng gondok ini akan berbunga dan menampilkan keindahannya.
Pengunjung juga bisa menyusuri hutan dengan perahu kayu yang tersedia di sini. Hanya dengan Rp 10 ribu, pengunjung akan diantar mengitari Sungai Kalinampu.
Di sekeliling sungai pun terdapat ornamen khas Asia Timur yang membuat Kalinampu Natural Park terlihat makin mirip dengan Jepang.
Kalinampu Natural Park dibuka pada 2019 silam. Meski baru berusia satu tahun, tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang harus kamu kunjungi saat ke Bantul. Kapan lagi bisa seolah pergi ke Jepang padahal sebenarnya sedang di Bantul?
Baca Juga:Ternyata, Ini Alasan Kenapa Orang Jepang Suka Menyeruput Mi
Destinasi wisata ini sudah dapat kamu kunjungi mulai pukul 06.30 WIB dan tutup pukul 18.00 WIB. Kamu bisa ajak keluarga dan teman untuk menikmati indahnya Sungai Kalinampu dengan suasana bak Negeri Sakura.
Selama pandemi Covid-19, Kalinampu Natural Park sangat memperhatikan protokol kesehatan dengan baik. Jadi, setiap pengunjung pun harus mematuhi protokol tersebut untuk mencegah penyebaran virus.