Gelombang Tinggi dan Abrasi Lahap Warung Pantai Depok, Dardi: Sudah Tradisi

Ternyata, tanggul tidak cukup kuat untuk menahan kekuatan gelombang yang cukup besar.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 13:15 WIB
Gelombang Tinggi dan Abrasi Lahap Warung Pantai Depok, Dardi: Sudah Tradisi
Beberapa warung di Pantai Depok, Bantul rusak akibat abrasi, Sabtu (31/10/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Gelombang tinggi di Pantai Selatan Jawa merusak sejumlah warung makan yang berada di kawasan Pantai Depok, Bantul. Kerusakan itu ditambah dengan abrasi atau pengikisan bibir pantai yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.

Pemilik warung makan Salsabila 2, Dardi Nugroho, mengatakan, warungnya menjadi salah satu yang terdampak hingga mengakibatkan bangunan utama yang menghadap ke laut tergerus abrasi. Kendati demikian, pihaknya tetap nekat untuk membuka warung dan melayani pelanggan.

“Kami tetap buka seperti biasa. Abrasi ini sudah jadi semacam tradisi tahunan dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan," kata Dardi saat ditemui di warungnya, Sabtu (31/10/2020).

Dardi menyebutkan, sebenarnya gelombang tinggi di Pantai Depok sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Namun baru Kamis (29/10/2020) petang kemarin hingga malam hari gelombang menjadi sangat tinggi.

Baca Juga:Sering Dikira Sama, Ini Bedanya Nyi Roro Kidul dengan Kanjeng Ratu Kidul

"Waktu itu perkiraan tinggi gelombang mencapai 15 - 20 meter," jelasnya.

Disampaikan Dardi, pihaknya bukan tanpa persiapan menghadapi gelombang besar dan abrasi tersebut.

Sudah ada persiapan sebelumnya yang ia lakukan dengan memasang tanggul yang dibuat dari karung pasir dan bambu yang ditata sedemikian rupa guna mengadang laju gelombang laut.

Namun ternyata, tanggul tidak cukup kuat untuk menahan kekuatan gelombang yang cukup besar. Menurut Dardi, warungnya, yang berada di dekat area palung, membuat efeknya lebih parah.

"Jadi memang di depan warung saya ini palung. Itu yang bikin tambah parah. Pengunjung tetap kita layani, tapi di pendopo bagian belakang," sebutnya.

Baca Juga:Waspada! Pantai Kuta Bali Abrasi Mencapai Puluhan Meter

Akibat kerusakan itu, Dardi mengaku mengalami kerugian mencapai Rp10 juta.

Hal itu terlihat dari beberapa bagian lantai pendopo depan yang rusak ditelan abrasi dan ombak besar.

“Sudah jadi risiko karena memang warung kami ada di pinggir pantai. Kami terima saja," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Mina Bahari Pantai Depok Sutarlan menuturkan, setidaknya tercatat ada 10 warung yang ikut terdampak abrasi kali ini.

Namun, memang pihaknya mengakui, warung makan tersebut tetap buka seperti biasa.

"Mereka sudah paham dan memang sudah menjadi risiko mereka. Saya lihat mereka juga tidak ada masalah, dan tetap membuka warung,” ujar Sutarlan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini