Dua Wilayah di Gunungkidul Ini Diprediksi Bakal Dilewati Badai La Nina

Efek La Lina diprediksi tidak sebesar badai Cempaka tahun 2018 silam.

Galih Priatmojo
Selasa, 03 November 2020 | 16:59 WIB
Dua Wilayah di Gunungkidul Ini Diprediksi Bakal Dilewati Badai La Nina
Ilustrasi badai. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Dua wilayah di Gunungkidul diprediksi bakal dilewati oleh badai La Nina di akhir tahun ini.

Dua wilayah tersebut yakni Kalurahan Gading dan Kalurahan Bandung Kapanewon Playen.

Kajian sudah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Pihaknya pun sudah menyiapkan skema untuk meminimalisir terjadinya bencana yang diakibatkan oleh badai tersebut.

Baca Juga:Sering Ingatkan, Bawaslu Gunungkidul Masih Temui Ribuan APK Langgar Aturan

Salah satunya dengan menebang sejumlah batang pohon di lokasi jalan nasional yang menghubungkan Gunungkidul dan Yogyakarya tersebut.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Aris Suryatno mengatakan pihaknya memang sudah merencanakan untuk menebang pohon tersebut. Pihaknya juga masih melakukan kajian menghadapi badai La Nina.

"Jika hasilnya harus ditebang semua ya kami tebang, secepatnya akan kami selesaikan," ucap Aris, Selasa (3/11/2020).

Terpisah, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan akibat adanya La Nina, intensitas badai mengalami peningkatan. Peningkatannya pun cukup drastis dibanding dengan tahun sebelumnya. BMKG mencatat jumlah badai pada periode kali ini mencapai 7 kali sementara tahun lalu hanya 2 kali.

Meski begitu, badai dengan intensitas tinggi tersebut berada di luar Indonesia. Di tanah air sendiri, ia mengaku efek badai La Nina turut berpengaruh terhadap intensitas hujan di Indonesia yang meningkat. Namun demikian pengaruhnya tidak terlalu besar dibanding dengan badai Cempaka tahun 2018 lalu.

Baca Juga:Wisatawan Serbu Gunungkidul, Jalur Utama Jogja-Wonosari Macet Berjam-jam

Dwikorita menambahkan, Indonesia beruntung memiliki 'penetralisir' badai. Salah satunya adalah keberadaan Indonesia di Garis Khatulistiwa. Sebab di seputaran garis tersebut ada semacam gaya yang mampu menetralisir badai sehingga dampaknya di Indonesia semakin berkurang.

"Ya pesan kami agar seluruh stakeholder meningkatkan kewaspadaannya," terangnya saat berkunjung di Kapanewonan Gedangsari, Gunungkidul.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini