Merapi Berstatus Siaga III, Warga Turgo Siapkan Rencana Evakuasi Terbatas

Sejumlah jalur evakuasi di lereng Merapi kondisinya memprihatinkan

Galih Priatmojo
Kamis, 05 November 2020 | 15:33 WIB
Merapi Berstatus Siaga III, Warga Turgo Siapkan Rencana Evakuasi Terbatas
Asap solfatara keluar dari puncak Gunung Merapi usai erupsi terlihat dari Candi Pralosan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (28/3). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]

"Dari Srunen sampai Singlar itu kan aspal masih bisa, paling Singlar ke Banjarsari yang parah. Kemudian Gadingan sampai Singlar parah, kami upayakan pekan depan dicor," ungkapnya.

Untuk anggaran perbaikan, Joko menyebut pagu anggaran perbaikan jalur evakuasi sebesar Rp650 juta. Ia berharap dengan perbaikan tersebut jalur evakuasi dapat dimanfaatkan oleh warga Merapi saat dibutuhkan nanti.

Sementara itu, pihaknya juga sudah mengecek ulang data masyarakat di kawasan Merapi. Data itu dibutuhkan dalam kaitannya persiapan penggunaan barak sebagai lokasi pengungsian, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Sedikitnya ada tiga padukuhan yang berada 5 Km dari puncak Merapi, yaitu Kalitengah Lor, Kaliadem, dan Pelemsari.

Baca Juga:Bus TransJogja Kecelakaan di Sleman, Mobil Partai yang Jadi Lawan Disoroti

Bila mengacu pada rekontijensi yang mendasarkan pada erupsi 2006, maka ancaman bahaya sampai 5 Km. Berarti wilayah itu antara lain Kalitengah lor, Kaliadem, dan Pelemsari.

Nantinya, barak yang berada di Gayam akan ditopang dengan gedung SD Bronggang dan SMP Sunan Kalijaga. Dengan adanya topangan dari dua bangunan tadi, diperkirakan barak dapar menampung 300 warga.

Adanya pandemi COVID-19 membuat BPBD Sleman menerapkan protokol jaga jarak dan memberikan sekat-sekar agar pengungsi dapat berada di barak per keluarga.

"Untuk masker ada sekitar 90.000 masker," ujarnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Baca Juga:Soal Kompetisi, PSS Sleman Desak PSSI dan PT LIB Segera Gelar Pertemuan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak