SuaraJogja.id - Pemerintah Daerah Provinsi Bali baru saja mengeluarkan aturan baru yang akan berlaku mulai 18 Desember 2020 mendatang. Warga yang ingin masuk ke area Pulau Dewata tersebut harus membawa hasil Swab Antigen atau Rapid Test Antigen. Aturan itu mendapat acungan jempol dari Ernest Prakasa.
Melalui akun Twitter pribadinya @ernestprakasa, membagikan pandangannya mengenai peraturan baru di salah satu kawasan wisata Indonesia yang terkenal hingga macanegara itu. Sutradara film "Cek Toko Sebelah" tersebut menyampaikan kabar hasil koordinasi antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
"Hasil rembukan Pak Luhut & Pak Wayan Koster, akhirnya mulai 18 Desember masuk Bali wajib swab (PCR untuk pesawat, antigen untuk darat). Sebagian reservasi hotel pun langsung berguguran. Ini contoh kebijakan yang mengutamakan keselamatan, bukan ekonomi. Sportif aja, ini patut diapresiasi," terang Ernest dalam cuitannya.
Akibat aturan baru tersebut, Ernest menyebutkan jika beberapa reservasi hotel untuk libur akhir tahun akhirnya batal. Menurutunya, itu adalah contoh kebijakan yang mengutamakan keselamatan dibanding dengan sektor ekonomi. Ia mengajak warganet untuk berlaku sportif dan memberikan apresiasi kepada pemerintah untuk kebijakan tersebut.
Baca Juga:Jitu! Tips Anak Ernest Prakasa Hadapi Nyinyiran Netizen Dipuji Bos Indofood
Selain itu, Ernest mengaku pusing melihat kondisi dan kebijakan tersebut. Ia membayangkan betapa banyaknya kekecewaan dan rencana yang gagal terlaksana. Namun, memang saat ini keadaan terlihat dilematis dengan angka pasien Covid-19 yang terus meningkat. Terkahir, Ernest sendiri sampai mengatakan jangan sampai dirinya jadi politisi karena sangat pusing.
"Pusing ya? Gue sih pusing banget. Kebayang begitu banyak kekecewaan. Begitu banyak rencana buyar. Tapi ya keadaan memang dilematis, angka COVID naik terus. Huft. Amit-amit dah gue jadi politisi, mumet banget," tulis Ernest dalam utasnya.
Sejak diunggah Rabu (16/12/2020), cuitan itu sudah disukai lebih dari seribu pengguna Twitter. Ada 200 lebih yang membagikan ulang, 40 di antaranya dengan kutipan. Tidak sedikit warganet yang ikut menyampaikan pendapatnya di kolom komentar. Beberapa menunjukkan kekecewaan pengumuman kebijakan yang terkesan mendadak itu.
"Yang jadi masalah adalah waktu pengumumannya. Hotel sudah pada dibooking. Hotel booking kebutuhan ke toko. Toko mulai siapin stok. Nah rantainya jadi kacau di terakhir. Harusnya keputusan seperti ini dibuat waktu bayar influencer bulan lalu. Jadi wisatawan sama hotel udah pada siap," tulis akun @debuttBogey.
"Setuju kita pengen selamat semua. Mungkin pemda Bali seharusnya bisa memberikan free untuk rapid atau swab dengan syarat dan kondisi yang ditentukan sendiri, jadi turis bisa tetap datang agar imbas kebijakan tidak berat di masyarakat Bali khususnya," komentar akun @Bugie_Aryatmo.
Baca Juga:Diminta Ceraikan Meira Anastasia, Ernest Prakasa Bereaksi Begini
"Seharusnya Jogja juga seperti ini, banyak orang yang saya kenal beberapa hari lalu dan ada juga yang beberapa minggu lalu habis liburan ke Jogja, ketika kembali ke rumah mereka semua positif covid-19," tanggapan akun @SiLobsterr.
Sementara akun @Equilbukanmiras mengatakan, "Harusnya wajib swab pas sampai di Bali. Yang positif harus isolasi di Bali. Jadi reservasi hotelnya kan gak mubazir. Selama nunggu hasilnya, gak boleh keluar kamar."
Baca cuitan Ernest DISINI