Antisipasi Lonjakan Kasus, Kota Jogja Tambah Tempat Tidur Pasien Covid-19

Diakui Heroe, jumlah tempat tidur yang tersedia memang terus berkurang.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 31 Desember 2020 | 11:19 WIB
Antisipasi Lonjakan Kasus, Kota Jogja Tambah Tempat Tidur Pasien Covid-19
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menambah tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di beberapa rumah sakit di wilayahnya. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipatif menghadapi potensi lonjakan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, penambahan tempat tidur perawatan itu akan tersebar di tujuh rumah sakit di Kota Jogja. Total penambahannya sendiri mencapai 98 tempat tidur.

“Sudah kita koordinasikan dengan tujuh rumah sakit rujukan Covid-19 tersebut untuk tambahan 98 unit. Dari total itu, sebanyak 28 unit sudah bisa difungsikan,” kata Heroe saat dikonfirmasi awak media, Kamis (31/12/2020).

Heroe menyebutkan bahwa penambahan ini sebagai wujud kesiapsiagaan Pemkot Jogja untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus yang sangat dimungkinkan terjadi. Diakui Heroe, jumlah tempat tidur yang tersedia memang terus berkurang.

Baca Juga:Hubungan Terlarang Nakes dan Pasien Covid-19, Polisi: Belum Ada Tersangka

Kondisi tersebut mencakup tempat tidur secara keseluruhan baik untuk pasien kritikal maupun non-kritikal. Disebutkan bahwa kapasitas total keseluruhan tempat tidur di Kota Jogja sebanyak 128 unit, dengan 18 unit digunakan untuk merawat pasien kritikal.

"Kapasitas untuk kamar non-kritikal sudah terisi 73 persen. Kalau kritikal sudah 80 persen terisi. Kalau dari tambahan masih ada 70 kamar cadangan. Untuk detail jumlah kritikal dan non-kritikal saya belum tahu," tuturnya.

Heroe memastikan, tempat tidur beserta kamar tambahan di beberapa rumah sakit ini telah memenuhi standar penanganan Covid-19 secara keseluruhan. Selain itu, kata Heroe, penambahan ini juga sudah mempertimbangkan tenaga kesehatan yang ada.

"Untuk nakes kita masih mencukupi semua. Nakes yang sempat terkena Covid-19 sudah bisa kerja lagi. Jadi memang kalau dari sisi ketersediaan nakes masih mencukupi hanya saja loadnya yang semakin besar disebabkan penyebaran Covid-19 yang makin tinggi juga," ungkapnya.

Dengan adanya penambahan ini, Heroe mengimbau kepada semua pihak untuk tidak lantas bersantai dan mengendorkan penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga:Suspek COVID-19, Seorang Bayi 9 Bulan di Sleman Meninggal Dunia

Justru masyarakat harus memahami ini sebagai langkah pengingat untuk semu bisa patuh dan disiplin dalam prokes Covid-19.

“Disiplin prokes itu jadi kuncinya untuk terus menekan peningkatan kasus. Tentunya dengan keterlibatan semua pihak, semua elemen masyarakat,” tandasnya.

Sementara itu, untuk lebih menjaga protokol kesehatan jelang pergantian tahun, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan telah bersiap untuk melakukan pengamanan saat malam tahun baru di wilayahnya.

Total pihaknya akan mengerahkan 350 personel yang akan dibantul oleh linmas wilayah, kepolisian dan TNI.

Penjagaan akan difokuskan di beberapa lokasi yang diperkirakan bakal berpotensi menimbulkan kepadatan pengunjung. Di antaranya adalah kawasan Tugu Pal Putih, Malioboro, Titik Nol Kilometer, dan Alun-alun Utara serta Alun-alun Selatan.

“Di Titik Nol dan Tugu sudah diberi pembatas di sekelilingnya. Diharapkan dengan begitu tidak ada kerumunan di sekitar kawasan itu. Tapi jika tetap ada tentu akan dibubarkan," ujar Agus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini