Sementara itu, Dukuh Tunggul Arum Kristanto memilih untuk mengambil langkah tegas untuk memberlakukan pembatasan aktivitas di wilayahnya. Pasalnya banyak warga dari luar dusun yang datang pasca-kemunculan lava pijar Gunung Merapi.
"Sejak kemunculan lava pijar mulai ramai itu terus banyak yang datang. Mereka penasaran terus datang untuk foto-foto saja," kata Kristanto.
Menurut Kristanto pemberlakukan pembatasan wilayah itu dilakukan guna mengantisipasi sebaran Covid-19. Selain juga dianggap menambah beban ketika sewaktu-waktu diperlukan mitigas bencana erupsi Merapi.
"Sehingga warga memang sudah sepakat untuk menutup portal pintu masuk yang berada tepat di sisi bawah gardu pandang Tunggularum," ucapnya
Baca Juga:Dalam 6 Jam, Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar Sebanyak 29 Kali
Dijelaskan Kristanto, penutupan portal berlaku efektif sejak pukul 18.00 setiap harinya. Di sekitar lokasi, ada juga warga yang turut berjaga agar tak ada yang mencuri kesempatan untuk masuk lebih jauh lagi.
"Ya agar saat sewaktu-waktu terjadi erupsi jalur evakuasi bisa digunakan dengan lancar. Kami khawatir karena warga dari luar belum tahu medan di sini terlebih lagi ini masuk wilayah kawasan rawan bencana (KRB) juga," tandasnya.