SuaraJogja.id - Universitas Islam Indonesia (UII) mengalami kerugian cukup besar setelah terjadi kebakaran di sebuah ruangan di Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE), yang berada dk Condongcatur, Depok, Sleman, Sabtu (27/2/2021) siang.
Operator UPT Damkar Satpol-PP Sleman Bayu Ibrahim menuturkan, pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 10.30 WIB.
Setelah itu, pihaknya langsung menuju lokasi untuk melakukan pemadaman.
Berdasarkan pantauan di lokasi, sekitar pukul 12.30 WIB para petugas pemadam kebakaran masih berjibaku menangani beberapa titik yang masih mengeluarkan terbakar. Selang air masih terus diisi untuk disemprotkan.
Baca Juga:Kebakaran di Kampus FBE UII, 7 Mobil Damkar Dikerahkan Padamkan Api
Gedung yang berada di lantai 3 itu pun sudah mengalami kerusakan yang cukup parah. Hampir seisi gedung ludes dilalap api.
Selain itu, sebagian atap dari gedung yang merupakan ruangan sidang pascasarjana pun ambruk.
"Kalau infomasi dari warga 09.30 WIB sudah terlihat kepulan asap. Ruangan berada di lantai 3, ukuran 20x20. Untuk penyebab belum diketahui, tapi diduga ada arus pendek listrik," ujar Bayu kepada awak media, Sabtu.
Bayu mengatakan, ada sebanyak 20 personel damkar yang diturunkan ke lokasi kejadian.
Pemadaman juga melibatkan petugas Damkar Kota Yogyakarta, Damkar UGM, BPBD DIY, dan Damkar Sleman.
Baca Juga:Toko Helm Kawasan Stasiun Malang Kebakaran, Saksi Dengar Ledakan
"Kita mengerahkan 4 mobil dan 2 regu atau sekitar 20 personel. Dengan bantuan yang datang total semua ada 7 mobil," terangnya.
Setelah lebih kurang dua jam, kobaran api sudah dapat dikendalikan. Tidak ada korban jiwa atau luka dalam kejadian ini.
"Api sudah bisa dikendalikan. Sudah pendinginan. Kita taksir acak kerugian mencapai sekitar Rp200 juta," tandasnya.
Kepala Bidang Humas UII Ratna Permata Sari membenarkan kejadian kebakaran tersebut.
Namun hingga saat ini, pihaknya juga belum mengetahui penyebab pasti terbakarnya ruangan tersebut.
"Benar informasi tersebut. Saat ini api sudah bisa dipadamkan. Untuk penyebabnya, kami belum mengetahui dan masih dalam penyelidikan," kata Ratna.