Lulusan SMP Asal Gunungkidul Ubah Mitsubishi Galant Hiu Mirip Lamborghini

Meskipun hanya lulusan SMP, tetapi Suharyanto mengaku tidak mengalami kendala berarti dalam mengubah Mitsubishi Galant Hiu menjadi Lamborghini Aventador.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 09 Maret 2021 | 08:45 WIB
Lulusan SMP Asal Gunungkidul Ubah Mitsubishi Galant Hiu Mirip Lamborghini
Mobil Mitsubishi Galant Hiu diubah menjadi mirip mobil sport Lamborghini Aventandor oleh Suharyanto (42), warga Gunungkidul. - (Kontributor SuaraJogja.id/Julianto)

SuaraJogja.id - Suharyanto (42), pemilik bengkel High Class Auto Custome, yang berada di Pedukuhan Nogosari III, Kalurahan Bandung, Kapanewonan Playen, Kabupaten Gunungkidul, mulai mencoba mobil yang selesai mereka kerjakan, yakni mobil mirip supercar Lamborghini Aventador. Mulai Sabtu (6/3/2021) siang, Suharyanto bersama krunya terlihat lalu lalang di beberapa ruas jalan, terutama jalan baru Gading Playen-Ngalang Gedangsari.

Menurut Suharyanto, uji coba ini menjadi puncak dari proses pengerjaan mengubah mobil Mitsubishi Galant Hiu keluaran tahun 2000 menjadi mirip mobil sport Lamborghini Aventador. Dua tahun lebih Suharyanto memulai proses mengubah mobil Mitsubishi Galant Hiu menjadi Lamborgini Aventador.

Warga Playen ini mengaku mengerahkan segala kemampuan yang ia dapat dari pengalamannya ikut bengkel custom di kota lain. Sebab, ia tidak pernah mengenyam pendidikan teknik mesin secara formal.

Meskipun hanya lulusan SMP, tetapi ia mengaku tidak mengalami kendala berarti dalam mengubah Mitsubishi Galant Hiu menjadi Lamborghini Aventador. Bagian tersulit hanyalah memindah mesin dari bagian depan menjadi di bagian belakang mirip mobil asal Italia tersebut.

Baca Juga:Hilang Sejak Subuh, Mbah Sutaruno Ditemukan Tewas di Bekas Galian Tambang

"Untuk memindah mesin tersebut, saya membutuhkan waktu sekitar 4 bulan," tutur Suharyanto.

Untuk urusan mesin, pekerjaan yang paling sulit adalah membuat dudukan (rumah) mesin tersebut di bagian belakang serta tetap bisa menjaga power steering dari mobil, sehingga terus stabil. Di samping itu, ia juga harus meng-upgrade kapasitas mesin dari 2.500 cc menjadi 2.600 cc.

Sementara untuk pengerjaan fairing atau bodi mobil, waktunya cukup lama karena membutuhkan sesuatu yang sangat detil, apalagi pemilik mobil memilih untuk menggunakan bahan dari pelat baja ketimbang dengan fiber. Alasannya, ketika menggunakan pelat akan lebih aman dibanding fiber.

"Kalau fiber misalnya nabrak itu patah atau pecah, tetapi kalau pelat tidak demikian. Jadi sekarang banyak yang memilih menggunakan pelat," ujarnya.

Suharyanto mengaku tidak semua mobil sedan bisa dirubah menjadi Lamborgini Aventador. Ia sengaja memilih mobil yang memiliki mesin berkapasitas di atas 2.000 cc dengan alasan suaranya bisa menyerupai aslinya.

Baca Juga:Pencuri yang Kabur dari Tahanan Polsek Gedangsari Dikenal Warga Jago Silat

"Biar lebih mantap, mesinnya saya upgrade menjadi 2.600 cc," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak