SuaraJogja.id - Panewu Imogiri telah menyiapkan 14 rumah karantina bagi pasien yang terkonfirmasi Covid-19 dari dua kasus yang terjadi di Imogiri. Di Kalurahan Sriharjo terdapat klaster pabrik wig dan Kalurahan Selopamioro terdapat kasus rombongan pengantin terkonfirmasi Covid-19.
Agar penyebaran virus Covid-19 tak meluas, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menutup sementara operasi pabrik wig di Kalurahan Sriharjo selama lima hari.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Setda Bantul Hermawan Setiaji menerangkan, langsung mengambil langkah strategis agar penyebaran Covid-19 tak semakin masif.
“Kami tutup selama lima hari sejak Jumat (12/3/2021) dan berakhir Selasa (16/3/2021). Setelah itu akan ada evaluasi. Sejauh ini tracing terus dilakukan untuk karyawan pabrik tersebut,” kata Hermawan dihubungi wartawan, Senin (15/3/2021).
Baca Juga:Vaksin Sinovac Kedaluwarsa Mei, Dinkes Bantul Percepat Vaksinasi pada Maret
Selain klaster pabrik, lanjut Hermawan, munculnya klaster pengantar pengantin di Kalurahan Selopamioro juga menjadi sorotan Pemkab. Hermawan mengaku hingga kini masih menunggu perkembangan tracing yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
"Saat ini mereka ada di Selter Semaul dan Patmasuri dan masih melakukan isolasi. Kami terus melakukan pemantauan kondisi mereka," ucap Hermawan.
Lebih lanjut, Panewu Imogiri Sri Kayatun menjelaskan hingga Minggu (14/3/2021) terdapat delapan pasien positif Covid-19 dari klaster pengantar pengantin di Selopamioro.
Sementara di Kalurahan Sriharjo yaitu klaster pabrik wig sebanyak 15 pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Saat ini para pasien tersebut masih diisolasi di selter milik Pemkab Bantul. Sri Kayatun tidak ingin mengambil risiko dengan meminta mereka melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Baca Juga:Arsul Sani Minta Pengembang Grand Wisata Urus IMB Musala Al Muhajirin
“Prinsipnya kami tidak ingin ada isolasi mandiri di rumah, karena ini sangat berbahaya,” jelas Sri.
- 1
- 2