SuaraJogja.id - Sehari lalu, sebuah video mengenai keributan yang terjadi di RSA UGM viral di media sosial. Dari keterangan yang disampaikan keributan itu diduga dipicu oleh aksi sekelompok pemuda yang bikin onar hingga maki nakes di IGD RSA UGM dini hari itu.
Belakangan setelah ramai jadi perhatian publik, piham manajemen RSA UGM pun memberikan pernyataannya. Lewat pernyataan tertulisnya, pihak manajemen RSA UGM membenarkan adanya kejadian keributan di ruang IGD RSA UGM Senin (19/4/2021) dini hari itu.
Pihak manajemen RSA UGM menyebut keributan dipicu oleh tindakan kurang terpuji dari salah satu keluarga pasien.
"Pihak manajemen RSA UGM menyatakan benar telah terjadi keributan antar keluarga pasien pada saat itu. Keributan dipicu oleh tindakan kurang terpuji salah satu keluarga pasien yang berada di dalam ruangan perawatan IGD yang emosional dan mengganggu pasien lain sehingga memancing emosi keluarga pasien lainnya yang berakibat terjadi keributan antarkeluarga pasien tersebut," terangnya seperti keterangan tertulis yang diterima SuaraJogja.id, Kamis (22/4/2021).
Baca Juga:Viral! Remaja Mojokerto Tawuran Saat Ngabuburit Jelang Buka Puasa
Lebih jauh, pihak manajemen RSA UGM menyebut meski tak ada korban ataupun kerusakan infrastruktur, menyayangkan adanya tindakan tersebut.
"Manajemen RSA UGM menyesalkan kejadian tersebut. Pihak RSA UGM berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk saling menghormati khususnya dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit," tambah keterangan yang ditandatangani oleh Direktur Utama, dr Arief Budiyanto tersebut.
Kejadian keributan di IGD RSA UGM itu sebelumnya dibagikan akun Facebook Ike Susanti dan diunggah ulang @ndorobeii ke Instagram, Rabu (21/4/2021).
Menurut kronologi yang dijelaskan pengunggah, peristiwa terjadi pada Snein (19/4/2021) sekitar pukul 03.00 WIB di UGD RSA UGM.
Saat itu, seorang anak pasien, yang ayahnya sedang dalam kondisi kritis, sedang menunggu di luar.
Baca Juga:Viral Aksi Kocak Pasangan saat Prewedding, Sosok 'Istri' Sukses Bikin Kaget
Tiba-tiba datang sekelompok pemuda bermobil mengantar pasien perempuan yang diduga dalam kondisi mabuk.
"Tiba2 datang sekelompok pemuda dg sebuah mobil yg membawa seorang perempuan muda tangan penuh tatto ( pasien ) teriak2 keras dan berbiacara kasar," tulis @ndorobeii, menyalin unggahan Ike Susanti.
Namun, Ike masih bisa memaklumi perilaku perempuan tersebut. Di sisi lain, aksi kasar pemuda yang mengantarnya membuat Ike gondok.
Pasalnya, mereka membuat keributan dengan memaki-maki nakes RSA UGM, sehingga Ike dan semua orang yang berada dalam IGD keluar ruangan.
"Teman yg menemani pasien ini seketika setelah pasien masuk,langsung memaki semua nakes di dlm Ugd itu.saya melihat dg mata kepala saya sendiri,nakes yg di dlm rmh sakit itu di caci maki dengan kasar,keras dan di tantang2," terang dia.
Tak cukup sampai di situ, pemuda yang marah-marah tanpa dijelaskan alasannya itu juga menyumpahi semua pasien UGD RSA UGM.
"Mereka mlh semakin membabibuta dan mengeluarkan kata2 "sumpah bahwa semua pasien yg berada di ugd akan mati," tambah Ike.
Aksi tersebut tak ayal menyulut emosi semua orang di lokasi, sehingga terjadi keributan.
Namun, sekelompok pemuda tadi kemudian kabur dengan mobil mereka, Agya putih bernopol AB 1390 QU.
Kejadian ini makin membuat emosi Ike memuncak lantaran setelahnya, sang ayah meninggal dunia.
"Saya selaku anak pasien dr bapak saya saroji yg akhirnya bpk meninggal dunia tdk lama setelah kejadian itu ,saya & kaluarga sangat merasa tdk terima," ungkap dia.
Melalui unggahan tersebut, ia meminta bantuan warganet untuk mengabarkan keberadaan sekelompok pemuda tadi jika ada yang mengenalnya.
Jika mereka tak segera menunjukkan itikad baik, Ike berniat melaporkan mereka ke polisi.
"Jika tdk ada etikat baik dlm 3hari kedepan,saya mewakili semua kluarga pasien akan bawa msalah ini ke ranah hukum.terimakasih," tutupnya.