Riwayat Pelat Nomor Kedaraan di Jogja Berkode AB, Ternyata Gegara Ini

Penasaran ga sih kenapa pelat jogja kodenya AB?

Galih Priatmojo
Minggu, 25 April 2021 | 16:29 WIB
Riwayat Pelat Nomor Kedaraan di Jogja Berkode AB, Ternyata Gegara Ini
Ilustrasi pelat nomor kendaraan. (Facebook)

SuaraJogja.id - Pernah ngga sih di antara kamu yang menyadari mengapa pelat nomor di Jogja itu kodenya AB?

Nah, siapa kira ternyata telisik punya telisik, penentuan pelat nomor di Indonesia termasuk di Jogja memiliki riwayat sejarah yang menarik untuk disimak lho.

Ya, seperti dikutip dari cintamobil.com, riwayat munculnya pelat nomor di Jogja secara khusus dan Indonesia secara umum tak lepas dari masa penjajahan.

Di tahun 1810, Inggris yang kala itu berambisi merebut tanah Jawa dari Belanda membawa pasukan sebanyak 15 ribu tentara yang didatangkan langsung ke Batavia.

Baca Juga:Komandan KRI Nanggala 402 yang Tenggelam Merupakan Alumnus SMA MUHI Jogja

Sejumlah pasukan tersebut terbagi menjadi 26 batalion yang dibagi dengan kode nama sesuai alfabet A sampai Z.

Salah satunya seperti batalion B yang bertugas merebut kawasan Batavia dari Belanda. Kemudian batalion L yang menduduki Surabaya serta batalion M yang menduduki Madura pada 27 Agustus 1811.

Nah di Jogja, kode AB bermuasal dari wilayah Kasultanan Mataram yang berdiri sendiri belum jadi kekuasaan Belanda akhirnya menyerah dan bergabung dengan Inggris.

Dengan bergabungnya Kasultanan Mataram yang sekarang ini merupakan wilayah Jogja dengan Inggris, maka didatangkan dua batalion A dan B untuk menjaga area Jogja.

Belakangan setelah Inggris berhasil menguasai Jawa, Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles akhirnya membentuk wilayah administratif atau Karesidenan sesuai kode batalion yang disebutkan sebelumnya. Hal itu pula yang kemudian mendasari kode pelat nomor di Jogja kemudian menjadi AB.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Minggu 25 April 2021

Sistem administrasi wilayah itu bahkan masih tetap diberlakukan ketika Belanda kembali ke Indonesia di tahun 1816.
Beberapa daerah di luar pulau Jawa seperti halnya Sumatera Selatan, Kalimantan, Sumatera, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku juga menerapkan sistem tersebut.

Sementara itu, mengapa kode kode C, I, J, O, Q, U, V, W, X, Y dan Z tidak diaplikasikan? Pasalnya batalion dengan kode-kode tersebut hanya menjadi pasukan cadangan saja atau reserve unit kala itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak