Dapat Izin Orang Tua, 5 SD di Kota Jogja Mulai Uji Coba PTM

Peserta didik yang tidak mendapatan izin orang tua tetap akan mengikuti PTM secara daring. Pihak sekolah tidak boleh memaksa peserta didik mengikuti PTM.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 28 April 2021 | 17:05 WIB
Dapat Izin Orang Tua, 5 SD di Kota Jogja Mulai Uji Coba PTM
Pelaksaan PTM di SD Serayu, Rabu (28/4/2021) - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Setelah SMK/SMA memberlakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM), kebijakan yang sama mulai diterapkan di tingkat Sekolah Dasar (SD). Sebanyak 5 SD dari total 165 SD di Kota Yogyakarta menggelar PTM secara terbatas, Rabu (28/4/2021).

Kelima sekolah ini yakni SD Serayu, yang mewakili wilayah utara-timur Kota Yogyakarta; SD Lempuyangwangi, yang mewakili wilayah tengah; SD Tegalrejo 1; Timur SD Mergoyasan; dan Selatan SD Muhammadiyah Karangkajen, yang mewakili wilayah barat.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja Budi Asrori mengungkapkan, kelima SD ini dipilih menjadi sekolah uji coba PTM setelah melalui tiga kali verifikasi meski sebenarnya semua SD di Kota Yogyakarta mengaku siap membuka PTM.

"Ini kami pilih yang paling memungkinkan," paparnya, Rabu siang.

Baca Juga:Ikatan Dokter Anak Tolak Pembelajaran Tatap Muka

Menurut Budi, selain verifikasi, sekolah juga sudah mendapatkan izin dari orang tua murid untuk membuka PTM terbatas. Perizinan ini penting karena menyangkut antisipasi penyebaran COVID-19 yang melibatkan banyak pihak.

Peserta didik yang tidak mendapatan izin orang tua tetap akan mengikuti PTM secara daring. Pihak sekolah tidak boleh memaksa peserta didik mengikuti PTM.

"Yang belum dapat izin dari orangtua tetap kita layani dengan sekolah daring," jelasnya.

Sementara Kepala SD Serayu, Marsono mengungkapkan, PTM terbatas di sekolah tersebut diikuti 100 siswa kelas IV dan V. Sedangkan 21 siswa lain masih mengikuti KBM daring karena belum mendapatkan izin orang tua.

"Ada siswa kami juga yang masih di luar kota sehingga pembelajaran dilakukan secara daring. Kami tidak bisa memaksa 21 anak yang tidak ikut ptm," ungkapnya.

Baca Juga:Akhir Mei Balikpapan Ingin Gelar PTM, Pernyataan Isran Noor Dipertimbangkan

Selama PTM, sekolah menerapkan protokol kesehatan secara ketat, mulai siswa datang hingga pelajaran berarkhir. Para siswa dicek suhu sebelum masuk kelas dan harus duduk di kursi secara terpisah.

"Saat pulang kami juga mengatur mereka agar tidak berkerumun," paparnya.

Secara terpisah Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya mengungkapkan secara umum PTM di tingkat SMA/SMK di DIY berjalan lancar. Selain sembilan sekolah yang sudah mengikuti uji coba, ada beberapa sekolah lain yang mengajukan diri.

"Nanti kita pilih beberapa sekolah yang memang sudah siap. Itu konteksnya dari sisi prokesnya seperti APD di sekolah," ungkapnya.

Didik menambahkan, sekolah yang mengajukan PTM harus memastikan semua gurunya sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 tahap kedua. Hal ini penting untuk meminimalisir penularan virus dari klaster sekolah.

Sekolah juga harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Diantaranya memodifikasi jam PTM, memodifikasi tempat dan mengatur arus keluar masuk siswa.

"Dan tentunya teman-teman di sekolah, tingkat satuan pendidikan tidak boleh abai atau lengah untuk selalu menjaga [prokes] itu. Selalu mengingatkan anak-anak setiap waktu," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini