"Kalau ketangkap paling banter dipenjara. Kalau ketangkap apakah anak saya hidup kembalì, kan tidak. Makanya saya berusaha ikhlas," tandasnya.
Naba Anak Saleh dan Pintar
Naba kecil bercita-cita ingin menjadi tim pemadam kebakaran. Bandiman mengatakan, anaknya jatuh cinta pada profesi pemadam kebakaran ketika di TK dahulu saat ada outing ke pemadam kebakaran. Naba mengidolakan pemadam kebakaran karena bekerja tanpa pamrih membantu orang lain.
Naba termasuk anak yang saleh dan pintar untuk anak seumurannya. Naba sudah menjadi panutan anak seumurannya di kampung Salakan. Naba sudah lancar membaca Al-Qur'an, meskipun belum khatam tetapi Naba termasuk anak yang pintar membaca Al Qur'an.
Baca Juga:Innalillahi, Mantan Suami Ratu Meta Meninggal Dunia
Bahkan oleh gurunya, baik di sekolah ataupun di TPA masjid setempat, Naba sudah dipersiapkan untuk membantu sang guru mengaji membimbing anak-anak yang baru belajar membaca Al-Qur'an. Naba diproyeksikan menjadi guru mengaji juga.
"Naba itu sudah dipersiapkan untuk membantu mengajar," ujar Bandiman.
Selain pintar mengaji, Naba termasuk anak yang berprestasi dalam bidang akademi. Sejak kelas 1 SD, Naba selalu mendapatkan ranking 3 besar, paling banyak di rangking 2. Obsesi Naba memang ingin selalu berada di ranking 1 terus.
Bahkan, kenangnya, Naba pernah mendapat ranking 3. Saat mendapat ranking 3 tersebut, Naba malah terus menangis karena prestasinya anjlok. Sebagai orang tua, kala itu Bandiman sedih dan berusaha menghibur Naba dengan berbagai cara.
"Ndak harus jadi rangking 1. Bapak sudah bangga le walaupun kamu rangking 3," kenang Bandiman ketika menghibur Naba waktu itu.
Baca Juga:Sate Beracun Tewaskan Bocah, Ahli Ungkap Bahaya Sianida ke Jantung dan Otak
Kontributor : Julianto