Belasan Warga Ngaglik Terpapar Covid-19 Usai Perayaan Hari Raya Idulfitri

kasus positif Covid-19 itu diketahui usai Hari Raya Idulfitri

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 22 Mei 2021 | 17:45 WIB
Belasan Warga Ngaglik Terpapar Covid-19 Usai Perayaan Hari Raya Idulfitri
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

SuaraJogja.id - Sebanyak 17 warga di Padukuhan Ngaglik, Kalurahan Caturharjo, Sleman dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Belasan kasus positif tersebut diketahui terjadi setelah Hari Raya Idulfitri kemarin.

"Jadi awal kejadian itu setelah Lebaran," kata Dukuh Ngaglik Agung Wahyu Riyanto kepada awak media, Sabtu (22/5/2021).

Agung menuturkan kasus tersebut pertama diketahui saat salah seorang warganya sakit. Awalnya penyakit itu bukanlah akibat Covid-19 namun setelah diperiksa lebih lanjut ternyata yang bersangkutan terkonfirmasi positif Covid-19 dan harus dirawat di Rumah Sakit Puri Husada.

Ditambah lagi ada warga yang kedapatan mengunjungi saudaranya meski berada di zona merah. Sepulang dari kunjungan itu yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19 dan memaparkan kepada warga lain.

Baca Juga:Cegah Soal ASPD Bocor, Disdik Sleman Tempuh Cara Ini

"Kurang lebih ya itu tadi yang satu itu tadi tetanggaan terus ada satu warga kami di sini yang juga sudah sakit terus akhirnya masuk RSUD dan di rujuk ke RSUD Merah Putih akhirnya meninggal," terangnya.

Guna mengantisipasi penyebaran kasus positif Covid-19 yang lebih luas. Pihak kalurahan memutuskan untuk melakukan tracing kepada semua keluarga terutama yang menjadi kontak erat.

Berdasarkan data yang masuk tracing itu melibatkan sekitar 21 orang. Setelah melakukan tes swab PCR kepada warga yang diduga kontak erat itu hasilnya 11 orang dinyatakan positif Covid-19.

"Dari situ akan ada tracing lagi. Ternyata ada beberapa warga kami yang bekerja di luar sudah melakukan swab mandiri dan hasilnya positif," ungkapnya.

Dijelaskan Agung bahwa hingga saat ini sudah ada 17 orang dari lingkungan tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut sebagian besar sudah langsung diminta untuk melakukan isolasi di Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) Asrama Haji.

Baca Juga:Terketuk Bantu Palestina, Ibu di Sleman Donasikan Mobil Pribadinya

"Ada 13 orang yang isolasi di Asrama Haji. Kemudian yang isolasi di rumah ada 4 orang yakni ada 2 ibu-ibu sedang menyususi dan 2 orang lagi," ujarnya.

Agung memastikan proses tracing masih terus berlangsung. Setidaknya ratusan warga yang berasal dari dua RT yakni RT 01 dan 02 di Padukuhan tersebut akan menjalani swab PCR secara  massal.

"Nanti yang swab PCR ada dari satu RW terdiri dari dua RT, yakni 01 dan 02. Kalau data masukkan sekitar 300an lebih," ucapnya.

Berkat temuan kasus positif tersebut, kata Agung, dua RT tersebut termasuk dalam zona oranye untuk RT 01 dan zona merah di RT 02.

Dengan kondisi itu maka pihaknya juga sudah melakukan pembatasan-pembatasan kegiatan masyarakat di dua tempat tersebut. Termasuk dengan membatasi kegiatan di lingkungan hanya sampai jam 20.00 WIB saja.

"Kita membatasi khususnya RT sini karena zona merah jam malam hingga 20.00 WIB sudah tidak ada kegiatan. Kami sudah membatasi sendiri dan sudah protokol kesehatan diperketat," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini