Gudang KUD di Bantul Dihidupkan Kembali, Sri Bisa Dapat Harga Murah Kulak Barang Dagangan

Menurut dia, barang kebutuhan jualannya yang diambil di pasar dan di agen yang bekerja sama dengan dirinya mengalami kenaikan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 01 Juni 2021 | 11:05 WIB
Gudang KUD di Bantul Dihidupkan Kembali, Sri Bisa Dapat Harga Murah Kulak Barang Dagangan
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Bantul Agus Sulistyana meresmikan Digitalisasi Gudang Koperasi Unit Desa (KUD) Tri Upoyo, di Srimulyo, Piyungan, Bantul, Senin (31/5/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Pemilik warung lainnya, Budi Riyanto (40) cukup terbantu dengan dihidupkannya kembali KUD di Piyungan. Pasalnya kebutuhan pokok yang diambil dari gudang tersebut bisa dibayarkan setelah laku terjual.

"Bahkan jika tidak ada yang laku terjual, bisa dikembalikan dengan jangka waktu yang sudah disepakati. Saya rasa ini membantu kami pengusaha rumahan untuk meminimalisasi kerugian. Karena selama ini kami bayar langsung ke agen secara cash," ungkap dia.

Acara peluncuran Digitalisasi Gudang KUD antara INKUD dan JLI tersebut dihadiri oleh Ketua Pusat KUD (Puskud) Mataram DIY, Purwadi Saleh, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Bantul, Agus Sulistiyana, Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar, Fery Juliantono dan juga Direktur Utama INKUD, Portasius Nggedi.

Dalam sambutannya, Portasius Nggedi menjelaskan bahwa adanya kerjasama INKUD dengan JLI ini untuk menggeliatkan pengusaha kecil dan UMKM. Terlebih lagi KUD-KUD yang ada di desa disasar untuk ikut berkontribusi.

Baca Juga:Vaksinasi 20 Ribu UMKM dan PKL di Kota Tangerang Ditarget Selesai Besok

"Maka dari itu terobosan ini kami lakukan agar ekonomi di tengah masyarakat bisa kembali bergeliat. Tak dipungkiri toko besar yang juga menyediakan kebutuhan pokok ikut anjlok. Nah kami menyasar ke masyarakat termasuk pengusaha umkm ini agar kuat dari bawah dulu," kata dia.

Memilih gudang KUD sebagai tempat penyimpanan barang dan juga suplai bentuk menghidupkan lagi KUD yang sudah mati suri. Menurut Portasius hal ini adalah upaya pemerintah mendorong perbaikan ekonomi di masyarakat.

Portasius menerangkan program ini tak berhenti di Piyungan, Bantul. Nantinya akan disasar ke wilayah Jawa Tengah dan seluruh Indonesia.

"Saat ini kami luncurkan dulu di Yogyakarta. Setelah itu kami merambah ke Jawa Tengah dan sasaran kami pedagang warung dan juga UMKM," katanya.

Ia menambahkan bahwa adanya program ini juga membangkitkan minat masyarakat untuk berdagang. Digitalisasi Gudang KUD membantu masyarakat yang ingin berjualan tanpa modal.

Baca Juga:Alasan Kabupaten Pohuwato Tolak Alfamart dan Indomaret : Takut UMKM Dibunuh

"Jadi kami menggunakan sistem Konsinyasi, warga bisa mengambil barang terlebih dahulu dari Gudang ini dan pembayarannya setelah ada penjualan dan laku. Jika ada barang sisa bisa dikembalikan," ujar Portasius.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak