SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta kembali menggelar vaksinasi massal untuk tokoh masyarakat di kawasan Kemantren Tegalrejo. Dalam kesempatan tersebut, pemkot mulai menggunakan vaksin jenis Astrazeneca. Sebanyak 5.000 dosis sudah digunakan sejak beberapa minggu terakhir.
Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid Heroe Poerwadi berharap, pemberian vaksin, terutama untuk lansia, bisa dikebut, sehingga pada akhir Juni nanti sudah selesai dan bisa melanjutkan vaksinasi untuk golongan lainnya, seperti misalnya pralansia, dari usia 50 tahun ke atas.
Heroe menambahkan, pihaknya mendapatkan stok sebanyak 5.000 dosis vaksin Astrazeneca. Sebagian besar dosis sudah diberikan kepada masyarakat melalui beberapa lokasi vaksinasi. Ke depannya pemberian vaksin akan menyesuaikan stok dari pemerintah pusat.
"Yang sekarang kita gunakan adalah Astrazeneca. Sudah beberapa minggu lalu jatah mulai digunakan. Di Kota Jogja ada jatah 5 ribu," kata Heroe ditemui usai memantau pemberian vaksin di Museum Pangeran Diponegoro, Kamis (3/6/2021).
Baca Juga:Dinkes Jamin Astrazeneca di Malang Aman, Meski BPOM Sedang Lakukan Investigasi
Dengan penggunaan vaksin jenis lainnya setelah Sinovac, Heroe berharap keamanan untuk masyarakat tanpa ada satu kendala apa pun. Sejauh ini, pemberian vaksin dengan Astrazeneca berjalan dengan lancar. Tidak ada keluhan atau masalah dari mayoritas dosis vaksin yang sudah diberikan kepada masyarakat.
Vaksinasi di Kemantren Tegalrejo sendiri menyasar kepada tokoh masyarakat. Namun, untuk prioritas saat ini masih ditujukan kepada lansia dan pralansia yang berusia 50 tahun ke atas. Heroe berharap bulan ini pihaknya bisa mempercepat proses vaksinasi agar target utama segera selesai. Sehingga bisa bergerak ke kelompok lainnya.
Heroe menambahkan, tidak ada yang lebih baik dalam mencegah penularan selain mengubah protokol kesehatan menjadi gaya hidup baru serta mempercepat proses vaksinasi. Hal itu, terus dilakukan oleh Heroe untuk mencegah penularan, terutama dari wilayah-wilayah luar Jogja yang tengah mengalami peningkatan kasus.
"Dengan kondisi itu kan mau gak mau kan kita harus lebih tinggi dalam upaya kita mempercepat proses vaksinasi," imbuhnya.
Mantri Kemantren Tegalrejo Agus Antariksa menyampaikan beberapa tokoh masyarakat yang mengikuti proses vaksinasi tersebut di antaranya adalah pengurus rumah ibadah baik masjid maupun gereja, PKK, karang taruna, kelembagaan sosial dan sebagainya. Setidaknya ada 600 orang yang menerima undangan dari seribu lebih pendaftar.
Baca Juga:Pemkot Lhokseumawe Sediakan 4.500 Dosis untuk Vaksinasi Massal
"Kita mengirimkan form data kepada kalurahan, nanti pak lurah bu lurah akan mendata sampai ke tingkat rt rw berdasarkan kualifikasi ketokohan," kata Agus.
Ia mengatakan, dari form data yang dikirimkan ke kalurahan, ada seribu masyarakat yang mendaftar. Namun, karena menyesuaikan ketersediaan dosis vaksin yang diberikan dari Dinas Kesehatan, hanya 600 orang saja yang hadir. Ke depannya pihak kemantren akan kembali melakukan pendataan untuk vaksinasi selanjutnya.
Saat ini prioritas penerima vaksin adalah pengurus di tingkat RT, RW, PKKA, dan Karang Taruna. Agus menambahkan untuk selanjutnya pihaknya telah melakukan evaluasi untuk pendataan penerima akan diprioritaskan usia 50 tahun ke atas selaku pralansia tanpa memandang apakah pengurus atau tidak.
"Kita lihat fasilitasnya lengkap, tempatnya luas. Kemudian tidak memerlukan tenda dan sirkulasi udaranya juga cukup," imbuhnya.
Sasana monumen Pangera Diponegoro dipilih lantaran dinilai memiliki fasilitas lengkap. Agus berharap agar cakupan masyarakat yang menerima vaksin di wilayahnya lebih luas lagi. Dari cakupan di fasilitas kesehatan lainnya dinilai masih kurang. Sehingga ia menginginkan lebih dari 1000 masyarakat menerima vaksin.