Mengulik Asal-usul Tolpit Kue khas Bantul, Namanya Jorok tapi Rasanya Enak

Kue ini disebut tolpit lantaran bentuknya yang unik dan disebut-sebut mirip bagian dari alat kelamin laki-laki yang terjepit.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 11 Juli 2021 | 16:30 WIB
Mengulik Asal-usul Tolpit Kue khas Bantul, Namanya Jorok tapi Rasanya Enak
Ilustrasi kue adrem alias tolpit khas Bantul, DIY - (Suara.com/Iqbal Asaputro)

SuaraJogja.id - Rasanya memang enak, tapi umumnya, nama makanan inilah yang kali pertama membuat hati orang terpikat. Dia adalah tolpit, atau adrem, jajanan yang mungkin sudah banyak orang tahu karena namanya saja.

Kenapa namanya? Karena, walaupun sudah ada di KBBI, kepanjangan dari tolpit terkesan nyeleneh, vulgar, kasar, dan jorok; enggak biasalah dipakai sebagai nama untuk sesuatu yang dilahap, digigit, dikunyah, dan ditelan.

Tolpit adalah akronim dari kontol kejepit. Betul, kata pertama dari kepanjangan kudapan yang termasuk janjanan pasar ini memiliki makna seperti yang termuat dalam KBBI.

Namun, ada nama yang lebih "sopan" dan memang nama asli dari makanan ringan ini, yaitu adrem. Lantas, kenapa lebih populer dengan sebutan yang jorok, ya? Enggak usah dipikirkan, kayak enggak tahu tabiat warga masyarakat saja.

Baca Juga:Kopi Pasir Jogja, Tempat Minum Kopi sambil Bakar-Bakar di Pinggir Sawah

Nama itu sendiri disematkan pada adrem lantaran bentuknya yang unik dan disebut-sebut mirip bagian dari alat kelamin laki-laki--lebih tepatnya skrotum--yang terjepit. Makanya, biar sedikit lebih sopan, jadilah kependekannya, tolpit.

Walaupun mungkin membuat sebagian orang mengernyitkan alis sambil merapatkan kedua bibir, justru namanya yang jorok itu yang membuat tolpit menarik, sehingga tak jarang ketika mendengar ada orang yang mengaku dari Jogja, atau Bantul, bakal ada celetukan, "Wah, tolpit enak, nih."

Bagi penyuka kudapan manis, tolpit memang terasa sangat enak. Jajanan tradisional khas Bantul ini merupakan paduan harmonis antara teung beras dengan gula jawa. Sudah bisa dibayangkan belum?

Agak lebih detailnya, selain tepung beras dan gula jawa yang dilelehkan, ada juga campuran kelapa parut dalam kue adrem ini. Ketiga bahan itu lalu ditumbuk jadi satu.

Nah, langkah selanjutnya inilah yang menciptakan daya tarik si tolpit. Adonan tadi dituang dengan sendok besar bulat ke dalam minyak panas sampai berbentuk bulat dan sedikit menggembung.

Baca Juga:Menyantap Hidangan Tradisional dengan Pemandangan Alam di Pawon Jinawi

Masih di dalam minyak panas, calon tolpit yang menggembung tadi kemudian dijepit menggunakan tiga sumpit atau tongkat bambu kecil, tapi tidak sepenuhnya sampai bawah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak