SuaraJogja.id - Sebuah video memperlihatkan momen aparat kepolisian menertibkan seorang pedagang saat pemberlakuan jam malam PPKM Darurat tengah menjadi perhatian.
Pasalnya, polisi tersebut tampak bertingkah baik ke pedagang. Ia juga memberikan sejumlah uang kepada pedagang untuk mengganti kerugian.
Video penertiban PPKM tersebut menjadi viral setelah dibagikan oleh pengelola Instagram @mintulgemintul, Minggu (11/7/2021).
"Kalau kayak gini adem lihatnya. Andaikan semua petugas seperti bapak ini. Benar gak gaes?" tulis akun itu seperti dikutip Suarajogja.
Baca Juga:Viral Pemakaman Protokol Covid-19, Publik Menangis Lihat Peti Jenazah Seukuran Tubuh Bayi
Dalam video berdurasi 47 detik itu, terekam suasana jalanan kala malam. Terlihat seorang polisi berdiri bersama seorang wanita.
Wanita tersebut diduga merupakan seorang pedagang yang menjual barang di sekitar daerah sidak tersebut.
Ia berbincang-bincang dengan polisi, membicarakan beberapa hal, termasuk waktu operasional warung dan keuntungan berdagang.
“Sampai jam berapa ini bukanya?” tanya sang polisi.
“Jam 12,” jawab sang wanita.
Baca Juga:Momen Pemain eSport Menangis Sesenggukan saat Live YouTube, Ayah Meninggal Dunia
Polisi itu kemudian mendesak agar sang ibu menutup warungnya saja. Sebab, seperti diketahui jam operasional selama PPKM Darurat dibatasi.
“Sampai jam 12? Ibu tutup ajalah. Ibu berapa untungnya dalam semalam?”
Menanggapi pertanyaan tersebut, sang pedagang lantas menjawab tak menentu, tetapi biasanya mencapai Rp 200 ribu.
“Saya kasih dua ratus (ribu), tutup ya? Oke?” tawar sang polisi sembari mengeluarkan uang dari dompet pribadinya.
Polisi tersebut terlihat menyerahkannya ke pedagang yang langsung menerimanya lalu segera menutup jualan kecil-kecilan miliknya di pinggir jalan.
Kekinian, video yang telah puluhan ribu kali ditayangkan tersebut telah menuai berbagai macam komentar.
"Membuat kebijakan dengan solusi ya seperti ini," dukung Rani******.
"Seharusnya ya begini. Gak asal nyuruh tutup aja, kasih solusinya, pasti semua nurut mau tutup," timpal Dev*******.
"Mau dibilang pencitran, setidaknya ini contoh yang bagus, memberi solusi. Daripada cuma bentak pedagang, bahkan sampai angkut barang," sahut Yen******.