Pasutri di Sleman Meninggal Saat Isoman, Pemulasaraan Jenazah Sempat Antre Berjam-jam

Pasutri pasien Covid-19 tersebut sempat sesak napas saat isolasi mandiri.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 12 Juli 2021 | 15:54 WIB
Pasutri di Sleman Meninggal Saat Isoman, Pemulasaraan Jenazah Sempat Antre Berjam-jam
Ilustrasi jenazah (Shutterstock).

SuaraJogja.id - Pasangan suami-istri (pasutri) di Kalurahan Nogotirto, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (11/7/2021) siang. Mereka diketahui sudah enam hari menjalani isolasi mandiri di rumah semenjak dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Dukuh Karang Tengah III, Nogotirto, Surahmin menceritakan bahwa suami istri yang berinisial JS dan KR tersebut sudah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 sejak tanggal 6 Juli 2021 kemarin. Namun berdasarkan informasi yang didapat dari saudara pasien tersebut, yang bersangkutan telah terlihat sakit sejak sebelum itu.

"Jadi saya mendapat laporan bahwa [suami dan istri] dan keponakannya yang rumahnya bersebelahan itu terpapar Covid-19," kata Surahmin kepada awak media, Senin (12/6/2021).

Setelah mendapat laporan itu, Surahmin langsung meminta hasil swab yang bersangkutan untuk dilaporkan ke puskesmas setempat sebagai pemberitahuan bahwa ada warganya yang terpapar Covid-19.

Baca Juga:Lebih Dari Lima Orang, Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri di Cianjur Meninggal Dunia

Lalu pada Minggu (11/7/2021) kemarin, pihaknya berencana untuk membagikan jaminan hidup (jadup) kepada pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Salah satu pengurus RT di wilayah pasutri itu tinggal, yang mendapat tugas mengirimkan jadup, melihat bahwa rumah yang bersangkutan tutup.

Melihat kondisi rumah yang tutup, pengurus RT tadi memutuskan untuk memberi tahu keponakan yang rumahnya bersebelahan. Setelah dihubungi oleh keponakannya, JS akhirnya keluar rumah.

"Nah setelah ditelepon keponakannya itu, Pak JS [suami] itu keluar, tapi baru membuka pintu terus jatuh. Pak Senu [pengurus RT] yang tahu beliau sedang isolasi tidak berani menolong," tuturnya.

Surahmin menuturkan, sebelumnya diketahui pasangan JS dan KR memang mempunyai komorbid. Bahkan satu atau dua hari sebelum kejadian itu kakak si suami JS sudah sempat mengantarkan oksigen kepada mereka.

Baca Juga:Lagi, Pasien Isolasi Mandiri di Cianjur Meninggal Dunia di Rumah Kost

Pasalnya saat itu pasangan itu mengaku mengalami sesak napas. Setelah mengetahui itu, pihaknya memutuskan untuk telpon satgas Covid-19 setempat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak