Kabur dari RS Lapangan Khusus, Pasien Covid-19 di Bantul Ditemukan Tewas di Kolam Ikan

pasien Covid-19 ditemukan tewas di kolam ikan

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Selasa, 03 Agustus 2021 | 14:35 WIB
Kabur dari RS Lapangan Khusus, Pasien Covid-19 di Bantul Ditemukan Tewas di Kolam Ikan
Kepala RSLKC Bambanglipuro, dr Glory saat memberi keterangan kepada wartawan soal pasien Covid-19 yang kabur dan ditemukan tewas. (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Seorang pasien Covid-19 berinisial AR (40) asal Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul kabur dari Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro pada Selasa (3/8/2021). Korban ditemukan tewas di kolam ikan milik Lusiana Sarjilah alamat Padukuhan Dawetan RT 01, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul.

Kepala RSLKC Bambanglipuro, dr Glory menjelaskan, kronologi bermula saat ia mendapat laporan dari dokter jaga bahwa ada seorang pasien Covid-19 tidak berada di tempat tidurnya sekira pukul 05.00 WIB. Lantas pihak rumah sakit berusaha mencari pasien itu namun tidak ditemukan.

"Kami mencarinya di sepanjang Jalan Parangtritis tapi tidak ketemu. Saat saya dalam perjalanan ke sini dapat informasi pasien ditemukan meninggal di kolam milik warga sekitar pukul 07.30 WIB," paparnya.

Mendapat laporan tersebut, dia segera memerintahkan untuk menyiapkan tim evakuasi dan tim rukti jenazah. Pihaknya juga menghubungi Polsek Bambanglipuro untuk membantu proses identifikasi.

Baca Juga:PPKM Level 4, Antrean Kendaraan di Bantul Saat Jam Kerja Masih Tinggi

"Supaya diturunkan tim INAFIS atau dari Polres Bantul untuk identifikasi jenazah di lapangan," terangnya.

Ia menyebut, pemilik rumah hendak memberi makan ikan di kolam belakang pekarangan rumahnya. Tiba-tiba saksi melihat sesosok mayat di kolam ikan di ujung timur sebelah utara.

Dikatakannya, sebelum dirawat di RSLKC Bambanglipuro, korban sempat menjalani isolasi di shelter kabupaten di Niten pada 31 Juli 2021. Pasien dinyatakan terkonfirmasi positif virus corona pada 30 Juli 2021.

"Saat itu kondisinya sesak napas dan dibawa ke shelter Niten," ujarnya.

Namun, saat sampai di shelter Niten, dia ditempatkan di ruang isolasi, bukan di bangsal. Kemudian pada Minggu (1/8/2021) pihak shelter menghubungi RSLKC Banguntapan.

Baca Juga:Pemancing Tewas di Bantul Diduga karena Penyakit Ayan Kumat

"Mereka menghubungi kami karena pasien butuh perawatan yang lebih. Hari Minggu itu dia dipindah ke sini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak