Lantaran sudah viral, alhasil banyak orang yang menghubunginya untuk memakai jasanya. Dalam waktu satu hari, ia bisa mengantar tiga sampai empat pasien ke rumah sakit.
"Awalnya hanya heran kok banyak yang menghubungi saya. Dalam sehari saya bisa mengantar 3-4 pasien, itu juga sebenarnya banyak yang menghubungi, tapi pas waktunya bersamaan," katanya.
Satya pun pernah mengantar tujuh pasien dalam waktu sehari.
"Sampai saat ini, paling banyak yang nganterin tujuh orang pasien," katanya.
Baca Juga:Nekat Rayakan Malam 1 Suro, Petugas Gabungan Bubarkan Kerumunan di Pantai Parangkusumo
Akibatnya, dia sering kewalahan mana pasien yang harus diantar karena terlalu banyak yang menghubunginya. Oleh karena itu, mau tidak mau dia harus menolak panggilan yang masuk.
"Karena cuma saya sendiri jadi kewalahan maka ada yang saya tolak. Untuk yang ditolak, saya minta di hari berikutnya kalau memang sabar menunggu," tambahnya.
Saat mengantar pasien, menurutnya, dia tidak menggunakan alat pelindung diri (APD). Satya hanya memakai masker, kacamata anti-debu dan bakteri, serta sekat di dalam mobil yang memisahkan antara driver dengan pasien.
"Cuma pakai alat itu saja saat membawa pasien ke rumah sakit. Mobil yang saya pakai yaitu Daihatsu Ayla," ujar dia.
Adapun permintaan pasien paling jauh yang pernah terima yakni ketika ia harus menjemput pasien di Kulon Progo. Padahal posisinya saat itu dia sedang berada di Bantul.
Baca Juga:Pemkab Bantul Fasilitasi Pembuatan Akta Kematian Bagi ASN yang Meninggal Terpapar Covid-19
"Saya harus menempuh perjalanan dari Bantul ke Kulon Progo selama satu jam. Padahal jarak rumah si pasien dari Sentolo ke RSUD Wates hanya sekitar delapan menit," selorohnya.