"Karena cuma saya sendiri jadi kewalahan maka ada yang saya tolak. Untuk yang ditolak, saya minta di hari berikutnya kalau memang sabar menunggu," tambahnya.
Saat mengantar pasien, menurutnya, dia tidak menggunakan alat pelindung diri (APD). Satya hanya memakai masker, kacamata anti-debu dan bakteri, serta sekat di dalam mobil yang memisahkan antara driver dengan pasien.
"Cuma pakai alat itu saja saat membawa pasien ke rumah sakit. Mobil yang saya pakai yaitu Daihatsu Ayla," ujar dia.
Adapun permintaan pasien paling jauh yang pernah terima yakni ketika ia harus menjemput pasien di Kulon Progo. Padahal posisinya saat itu dia sedang berada di Bantul.
Baca Juga:Nekat Rayakan Malam 1 Suro, Petugas Gabungan Bubarkan Kerumunan di Pantai Parangkusumo
"Saya harus menempuh perjalanan dari Bantul ke Kulon Progo selama satu jam. Padahal jarak rumah si pasien dari Sentolo ke RSUD Wates hanya sekitar delapan menit," selorohnya.
Sementara, kondisi pasien yang paling memprihatinkan yang pernah ia antar dalam kondisi positif Covid-19, stroke, sesak napas, dan tidak bisa jalan. Kendati begitu, ia tetap mengantarkan pasien tersebut atas nama kemanusiaan.
"Ya tetap saya antar ke rumah sakit karena sudah komitmen," ujarnya.