Ditanya mengenai peluang menang dalam pilur yang melawan suaminya sendiri ini, Yulianti menyampaikan bahwa dalam setiap pemilihan pasti akan ada kubu pro dan kontra. Ia meyakini tetap akan ada warga yang memilihnya nanti.
"Pro dan kontra itu dimana-mana selalu ada. Ya mungkin yang milih saya itu tetep ada, ngga mungkin ngga ada," ujarnya.
Kendati begitu melihat kinerja suaminya dalam memimpin Kalurahan Candibinangun selama ini, kata Yulianti, ia justru tetap berharap suaminya yang menang.
"Ya kalau saya harapannya ya tetep bapak saja to mas yang jadi (lurah). Saya itu pertama niatnya pengen mencoba-coba iya. Terus tapi kalau dilihat dari kerjanya bapak kan ngga mungkin saya yang menang tapi kita ngga tahu kemungkinan apa yang terjadi," terangnya.
Baca Juga:Tak Setuju Pilur Ditunda, Paguyuban Lurah Sleman: Hanya Butuh 2 Menit Gunakan E-voting
Namin jika seandainya justru menang pun, Yulianti memastikan tetap akan belajar dengan suaminya itu. Sebab selama ini ia yang hanya menjadi Bu Lurah memiliki peran dan porsi yang berbeda dalam memimpin kelurahan.
"Kalau misalnya saya yang jadi (lurah) ya saya tetep minta arahan dari bapak (suami) untuk memimpin kalurahan itu seperti apa," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan pasangan suami istri itu di Kalurahan Candibinangun yaitu Sismantoro yang berstatus sebagai lurah petahana dan istrinya Yulianti Muryani maju berhadap di bursa pemilihan lurah tahun ini.
Sismantoro mengatakan tidak permasalahan yang dihadapi atas keputusan maju bersama sang istri dalam pilur kali ini. Menurutnya mereka tetap memiliki hak yang sama sebagai warga negara.
"Ya nggak apa-apa to. Sebagai warga negara haknya sama dan diatur dalam undang-undang. Tidak ada masalah, semua punya hak yang sama," kata Sismantoro saat dihubungi awak media, Rabu (11/8/2021).
Baca Juga:Maju Bareng, Eks Manajer PSS Sleman Lawan Istri di Pemilihan Lurah
Pria yang akrab disapa Lik Sis itu tidak memungkiri bahwa memang tidak ada warga lain yang berminat maju sebagai lurah dalam pilur kali ini. Hal itu bahkan diketahui hingga beberapa waktu terakhir pendaftaran yang hanya satu calon tunggal saja.