Sebelum Gugur, Pratu Ida Bagus Putu Pernah Terlibat Penanganan Covid-19 di DIY

Pratu Inf. Ida Bagus Putu pernah terlibat di tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 22 September 2021 | 20:43 WIB
Sebelum Gugur, Pratu Ida Bagus Putu Pernah Terlibat Penanganan Covid-19 di DIY
Anggota TNI saat mengevakuasi jenazah dari Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa 21 September 2021 [Dokumentasi Pendam XVII/Cenderawasih]

SuaraJogja.id - Gugurnya Pratu Inf. Ida Bagus Putu di tanah Papua merupakan kabar yang mengejutkan bagi para personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY. Pasalnya sosok yang masih terbilang muda itu pernah terlibat dalam tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY beberapa waktu lalu.

"Wah ya kaget banget, karena kan kita masih komunikasi sama Batalyon-nya. Waktu itu sebelum Batalyon 403 itu berangkat ke sana, kami juga sempat nitip masker untuk dibagiin di sana waktu itu. Ikut sedihlah karena kami sempat mengenal mereka," kata Komandan TRC BPBD DIY Wahyu Pristiawan Buntoro kepada awak media, Rabu (22/9/2021).

Pria yang akrab disapa Pris tersebut mengatakan bahwa Ida Bagus sempat ikut bergabung dalam tim penanganan Covid-19 DIY pada medio Juni dan akhir Oktober 2020 lalu. Saat itu yang bersangkutan merupakan salah satu personel bantuan dari Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratistha. 

Pris menjelaskan saat itu ia bertugas di zona dekontaminasi kasus dan zona khusus. Ditambah pula dengan tugas siaga di Posko Dekontaminasi Posko Dukungan.

Baca Juga:5 Cara Cek Tilang Elektronik atau ETLE untuk Wilayah DIY

"Saat itu satu tim sebanyak 14 personil. Mereka di BKO kan di posko dukungan waktu itu selama dua pekan sekali dirolling. Nah Ida Bagus ikut di tim ini," ujarnya.

Disampaikan Pris, peran Ida Bagus dan tim memang sangat dibutuhkan kala itu. Mulai dari melakukan dekontaminasi atau penyemprotan di zona kasus dan zona khusus Covid-19 tadi.

Tidak jarang, Ida Bagus juga melakukan kontak langsung dengan lingkungan pasien Covid-19. Maka Ida Bagus dan rekan tim lainnya selalu mengenakan alat pelindung diri secara lengkap agar tidak terpapar Covid-19. 

"Untuk dua tim terakhir itu ikut memakamkan juga. Jadi bisa dibilang tugasnya itu empat pekan atau satu bulan," terangnya.

Empat pekan itu, kata Pris, Ida Bagus menjalankan tugas selama dua pekan pertama saat tim pertama mulai membantu yakni pada Juni 2020. Kemudian berganti tim dan masuk lagi pada Oktober 2020.

Baca Juga:Capaian Vaksinasi Lansia di Bawah 60 Persen, DIY Belum Bisa Turun Level PPKM

"Bulan Juni itu pertama masuk dia langsung dapet. Terus di Oktober waktu sebulan menjelang mereka berangkat ke Papua untuk bertugas di perbatasan itu," ungkapnya.

Pris pribadi mengenang sosok Ida Bagus sebagai prajurit dengan semangat juang tinggi. Tahun ini diketahui merupakan masa bakti pertama dia bertugas di Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratistha sebelum akhirnya mendapatkan tugas penjagaan perbatasan di Papua.

Diketahui Seorang anggota TNI meninggal dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (21/9/2021) pagi.

Anggota TNI yang meninggal dalam baku tembak dengan KKB di Kiwirok, Papua bernama Pratu Ida Bagus Putu, anggota Yonif 403/WP.

Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf. Kristian Irreuw membenarkan korban meninggal saat baku tembak dengan KKB pimpinan Lamek Taplo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini