Apalagi saat itu yang putera Mahkota membawa sebuah hadiah untuk masyarakat Gari. Sebuah Televisi hitam putih merk Panasonic dibawa putera Mahkota tersebut sebagai hadiah untuk masyarakat Gari karena telah merelakan pohon mereka untuk pembangunan masjid milik keraton.
"Tentu saja masyarakat Gari menganggapnya sebagai suatu anugerah yang sangat luar biasa,"ujar dia.
keberadaa televisi ini menjadi suatu barang yang sangat mewah. Karena pada saat Itu warga Gari masih sangat jarang yang mempunyai TV. Apalagi saat itu belum ada listrik sehingga untuk menghidupkannya harus menggunakan aki. Sehingga tidak setiap hari TV dihidupkan.
"Itu dihidupkan hanya pas ada acara yang menarik, umpamanya Kethoprak," imbuh mbah Sugeng.
Baca Juga:Mulai Terlena, Sejumlah Warga Gunungkidul Abaikan Prokes Saat Gelar Hajatan
Agar masyarakat yang ingin nonton TV bisa bersama sama, cerita mbah Sugeng, TV di tempatkan di rumah dukuh mereka, mbah Diman. Setiap ada acara terutama Kethoprak, banyak warga yang berkumpul dan nonton bareng.
Saat ini pesawat TV tersebut masih ada, kendati sudah tidak difungsikan lagi. TV hadiah dari Sultan ini sekarang diletakkan di ruang kerja Lurah Gari, sebagai suatu penanda dan kenang kenangan bahwa Raja Yogyakarta Sri Sultan HB IX pernah memberikan hadiah bagi warga Kalurahan Gari karena telah merawat pohon dan tanah milik Sultan yang berada di wilayahnya.
Kontributor : Julianto