SuaraJogja.id - Sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sleman menyatakan kesiapannya, untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) setelah asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) selesai dilaksanakan.
Kepala SMP Negeri 1 Mlati Didik Saifurrakhman mengungkapkan, PTM di SMP N 1 Mlati sedianya dimulai pada Jumat (8/10/2021). Hal itu dilatarbelakangi sudah adanya kebijakan dari Bupati Sleman yang membolehkan sekolah memulai PTM sejak Senin (4/10/2021).
Selain itu, di sekolah tersebut sudah tersedia sarana prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan serta standar prosedur operasional selama PTM kelak.
"Namun selama empat hari ini ada ANBK Baru kami memulai tatap muka pada Jumat," ungkapnya, Selasa (5/10/2021).
Baca Juga:Direktur Utama PSS Sleman Alami Serangan Jantung, Tidak Fit Saat Temui Suporter
Bukan hanya dibukanya kran PTM oleh Bupati, standar prosedur dan sarana prasarana yang sudah siap, melainkan sekolah juga sudah mendapatkan izin orang tua siswa.
Didik menyebut 100% siswa di sekolah itu sudah diizinkan oleh orangtuanya untuk mengikuti PTM.
"Nanti siswa yang hadir di sekolah dibatasi 50 persen kapasitas. Jadi misalnya jumlah muridnya ada 32, nanti hanya 16 anak yang masuk. Sedangkan yang lainnya mengikuti pembelajaran secara daring," tutur Didik.
Ditanyai soal capaian vaksin sivitas SMP N 1 Mlati, Didik menyebut bahwa sudah 100% guru dan karyawan di sekolah yang divaksin.
"Untuk siswa sudah 95 persen. Masih ada yang belum divaksin karena ada yang belum 12 tahun, ada yang komorbid," urainya.
Baca Juga:Diam-diam Awasi Destinasi Wisata yang Uji Coba Dibuka, Ini Temuan Kepala Dispar Sleman
Kepala SMP Negeri 3 Prambanan Nurani menjelaskan, PTM di SMP Negeri 3 Prambanan baru akan dimulai pada Senin (11/10/2021).
Berbeda dengan para guru dan karyawan yang sudah menerima vaksin komplit dua dosis, siswa setempat dijadwalkan mengikuti imunisasi Covid-19 dosis ke-2 mereka pada Jumat (8/10/2021).
Dalam pelaksanaan PTM, SMP N 3 Prambanan akan membatasi kapasitas anak yang mengikuti PTM, hanya sebanyak 50%.
Masing-masing anak masuk dua hari dalam sepekan, belajar tiga jam dalam sehari.
"Saat ini semua SOP dan sarana prasarana telah siap dan telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Sleman. Terkait izin orangtua, 100 persen siswa telah mendapatkan izin," ungkapnya.
Nurani berharap PTM terbatas bisa berlangsung sukses dan disusul dengan PTM penuh. Kemudian ke depan, pembelajaran dan kegiatan pendidikan bisa berjalan normal.
Kontributor : Uli Febriarni