Pria di Bantul Kehilangan Kaki karena Penyakit Langka, Hanya Ada Dua di Indonesia

Saat itu, muncul luka di jemari sebelah kiri. Seiring berjalannya waktu, luka itu tidak kunjung sembuh, tetapi justru membusuk.

Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Kamis, 14 Oktober 2021 | 14:15 WIB
Pria di Bantul Kehilangan Kaki karena Penyakit Langka, Hanya Ada Dua di Indonesia
Sumanta (55), warga Pedukuhan Gesikan IV, Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul kehilangan kedua kakinya karena mengidap penyakit langka. - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

"Operasi amputasi pertama itu kaki saya yang sebelah kiri bulan Agustus 2021. Tanggal 9 September kaki kanan dan kiri saya juga diamputasi lagi," katanya.

"Yang kiri diamputasi lagi karena luka pascaoperasi tidak kering, operasinya sampai di atas lutut. Bulan ini saya menjalani operasi ketiga amputasi kaki kiri," tambahnya.

Dia menyampaikan, selama ini biaya pengobatan dikaver oleh BPJS. Jika tidak ada BPJS, seluruh operasi yang telah dijalani pasti menghabiskan banyak biaya.

Menurutnya, walau mengidap penyakit langka dan harus kehilangan sebagian anggota tubuhnya, Sumanta tetap bersyukur. Ia menilai apa yang dialaminya adalah takdir dari Tuhan.

Baca Juga:Pemilos di Bantul Dimulai, Siswa Sekolah Belajar Gunakan Hak Suara

"Saya cuma bisa menerima dan pasrah dengan apa yang terjadi. Sudah begini garisnya dan perlu disyukuri. Ini cobaan dari Tuhan," kata anak nomor empat dari tujuh bersaudara itu.

Dengan kondisi seperti itu, Sumanta melewati hari-harinya di atas tempat tidur. Kadang-kadang ia jalan-jalan di sekitar rumahnya menggunakan kursi roda.

"Ya kadang-kadang keliling-keliling desa pakai kursi roda," tutur dia.

Sampai sekarang dia harus rutin kontrol ke RSUP dr Sardjito yaitu satu minggu sekali. Ia pun tidak pernah mencoba pengobatan alternatif lainnya.

"Tidak pernah coba pengobatan lainnya," paparnya

Baca Juga:Taman Senja Ngelo, Wisata Baru di Bantul Dekat dengan Kali Opak

Ke depannya, dia masih akan menjalani operasi penanam selang di tubuhnya. Namun, itu belum bisa direalisasikan lantaran ukuran selang yang dibutuhkan harus dipesan lebih dahulu dari Malaysia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak