Muncul Persoalan Ijazah Ditahan dan Dugaan Pungli di Sekolah, Begini Respon Disdikpora DIY

Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya mengatakan bahwa menahan ijazah siswa tidak diperbolehkan jika mengacu pada peraturan.

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 09 November 2021 | 19:25 WIB
Muncul Persoalan Ijazah Ditahan dan Dugaan Pungli di Sekolah, Begini Respon Disdikpora DIY
Kadisdikpora DIY Didik Wardaya - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

"Ya nanti kami pelajari dulu ke depan. Sementara kami belum dapat bentuk somasi seperti apa," ujar Didik.

Sebelumnya Ketua Sarung Lidi, AMPPY, Yuliani Putri Sunardi mengatakan banyak ijazah anak siswa dari jenjang SMP-SMA/SMK di DIY ditahan pihak sekolah. Hal itu diduga lantaran siswa tidak bisa membayar administrasi sekolah hingga sumbangan yang dinilai berbentuk pungutan liar.

Dari data AMPPY, di Kota Jogja sendiri ada sekitar 1.139 ijazah yang ditahan. Jumlah itu belum termasuk di empat kabupaten lain se-DIY.

Yuliani menjelaskan bahwa, kebanyakan ijazah SMK dan SMA Negeri yang masih ditahan pihak sekolah. Alasannya pun bermacam-macam, ijazah tidak keluar karena siswa belum membayar administrasi di sekolah dan juga belum membayar sumbangan.

Baca Juga:Disdikpora DIY Berencana Gelar Pembelajaran Tatap Muka September, Ini Syaratnya?

"Kami sudah mendatangi sejumlah sekolah dan juga wali murid yang keberatan dengan pembayaran tersebut. Jadi sejak awal wali murid dimintai sumbangan. Tetapi besaran sumbangan itu ditentukan oleh pihak sekolah, jatuhnya seperti pungli. Karena setelah kami kroscek ke sekolah terkait laporan pertanggungjawaban itu, mereka tidak punya. Alasannya tidak perlu membuat karena sifatnya sumbangan," keluh dia.

Besaran uang sumbangan tersebut bermacam-macam. Mulai dari nilai Rp2-5 juta untuk jenjang pendidikan SMA/SMK Negeri. Sementara SMP di bawah Rp1 juta.

"Alasannya untuk peningkatan mutu, tapi indikator peningkatan mutu ini tidak jelas. Karena jika mengikuti kurikulum seharusnya peningkatan mutu sekolah ada di kurikulumnya. Selain itu ada juga untuk pembangunan pintu gerbang, tempat parkir ada juga untuk gapura, seperti di (sekolah wilayah) Sewon itu," kata Yuliani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak