“Meskipun kita batasi, mobilitas tetap terjadi, namun tidak semasif apabila tidak diberlakukan pembatasan. Pembatasan kerumunan dan mobilitas sudah sesuai dengan pembelajaran sebelumnya bahwa gelombang kita diawali pada periode Natal-tahun baru serta lebaran, apalagi di negara-negara tetangga saat ini sedang mengalami gelombang delta varian AY.4.2,” jelasnya.
Menurutnya, pembatasan mobilitas dan penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan masyarakat terus dilakukan hingga seluruh penduduk dunia betul-betul aman dari infeksi Covid-19 dan vaksinasi sudah mencapai target di seluruh negara.
“Kita masih akan menghadapi kasus Covid-19 selama angka vaksinasi dunia juga belum mencapai target. Sehingga yang diperlukan saat ini adalah mengubah mindset dan menerima bahwa kita akan hidup berdampingan dengan pembatasan mobilitas ini, naik level turun level PPKM harus dijalani, dan beradaptasi dengan situasi ini karena tidak ada kepastian untuk menjawab sampai kapan,” pungkasnya.
Baca Juga:Waspada Peningkatan Kasus Covid-19 di Eropa dan AS, Ini yang Dilakukan Pemerintah