Kasus Covid-19 di Bantul Sempat Naik, Berasal dari Hasil Tracing Sekolah

Mulanya ada tiga murid SMPN 2 Bambanglipuro yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Minggu, 28 November 2021 | 18:19 WIB
Kasus Covid-19 di Bantul Sempat Naik, Berasal dari Hasil Tracing Sekolah
Ilustrasi Covid-19 [Foto: Antara]

SuaraJogja.id - Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bantul sempat mengalami kenaikan beberapa hari yang lalu. Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY pada Kamis (25/11/2021) terdapat 37 kasus positif Covid-19 di Bumi Projotamansari.

Pada Jumat (26/11/2021), situasi turun menjadi lima kasus baru. Lalu pada Sabtu (27/11/2021) kembali naik menjadi 23 kasus positif Covid-19.

Diketahui, kenaikan itu menyusul ditemukannya penularan virus corona di Kapanewon Bambanglipuro. Mulanya ada tiga murid SMPN 2 Bambanglipuro yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Itu merupakan hasil dari screening SMPN 2 Bambanglipuro dan dikembangkan didapat 11 siswa lagi yang positif Covid-19," kata Kepala Puskesmas Bambanglipuro dr Tarsisius Glory kepada SuaraJogja.id, Minggu (28/11/2021).

Baca Juga:Pastikan Tak Ada Penyebaran Covid-19, Pemkot Jogja Lakukan Screening di Sekolah

Dia menandaskan bahwa sampai saat ini sekolah sudah tidak ada penularan lagi di sekolah. Yang dilakukan sekarang adalah tracing di lingkup lingkungan. Sebab, diduga salah satu dari orang tua murid yang positif Covid-19 mengadakan pengajian.

"Kami kejar yang di lingkungan karena sempat mengadakan pengajian di Kalurahan Mulyodadi dan Sidomulyo," tuturnya.

Adapun jumlah orang yang telah menjalani tracing kaitannya dengan lingkup lingkungan kurang lebih ada 130 orang. Untuk hasil tes swab PCR-nya kemungkinan baru bisa diketahui besok.

"Total screening dua hari yang lalu sekitar 130-an orang. Hasilnya kemungkinan besok Senin (29/11/2021)," kata dia.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengaku tidak terlalu khawatir dengan kasus Covid-19 tersebut. Itu karena semua paparan yang terkahir ini adalah tanpa gejala.

Baca Juga:Kasus COVID-19 di DIY Kembali Tertinggi se-Indonesia, DIY Akan Hentikan PTM

"Tidak ditemukan yang bergejala sedang ataupun berat sehingga tidak perlu dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan khusus. Cukup berdiam diri di rumah, isolasi mandiri, makan, istirahat cukup maka lama-lama akan hilang sendiri (virus corona)," terangnya.

Halim berangpan bila banyaknya pasien yang tanpa gejala diduga efek dari vaksinasi Covid-19. Manfaat vaksin sudah bekerja dengan baik di dalam tubuh sehingga paparan covid yang baru ini tanpa gejala.

"Hanya saja paparannya sejauh mungkin harus dicegah tapi sampai hari ini tidak pernah dilaporkan klaster-klaster baru," tambahnya.

REKOMENDASI

News

Terkini