SuaraJogja.id - Berikut ini penjelasan mengenai fungsi endometrium. Endometrium merupakan satu dari tiga lapisan pada dinding rahim. Perannya sangat penting dalam sistem reproduksi wanita.
Dinding rahim, seperti dikutip dari Ruang Guru, memiliki tiga lapisan yang bernama perimetrium (lapisan luar), miometrium (lapisan tengah) dan endometrium (lapisan dalam).
Terdapat sebuah jaringan epitel dan pembuluh darah pada endometrium. Hal ini membuat endometrium dapat menebal dan dapat juga meluruh.
Ketika endometrium menebal, lapisan ini berfungsi untuk menempelnya embrio dan tempat pertumbuhan serta perkembangan janin. Kondisi tersebut juga dapat menunjang plasenta yang akan memberikan pasokan oksigen, darah serta nutrisi untuk bayi di dalam kandungan.
Baca Juga:Fungsi Oviduk, Jalur Ovum dalam Sistem Reproduksi Wanita
Jika lapisan endometrium tidak ada embrio yang menempel maka lapisan endometrium tersebut akan rusak dan dapat menyebabkan pendarah. Pendarahan itulah yang disebut dengan menstruasi.
Menstruasi sendiri terdiri atas empat fase, yakni stadium menstruasi, stadium regenerasi, stadium proliferasi dan stadium pramenstruasi. Berikut ini penjelasan setiap fase, seperti dikutip dari buku Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan, yang dikarang Prof.Dr. Ida Bagus Gde Manuaba.
1. Stadium Menstruasi
Fase ini berlangsung sekitar tiga hingga lima hari. Lapisan stratum kompakta dan spongiosa dilepaskan. Hanya tertinggal lapisan stratum basilis 0,5 milimeter.
2. Stadium Regenerasi
Baca Juga:Fungsi Rahim Tempat Asal Mula Kehidupan Manusia
Fase ini dimulai pada hari keempat menstruasi, di mana luka bekas deskuamasi endometrium ditutup kembali oleh epitel selaput lendir endometrium. Sel basalis mulai berkembang, mengalami mitosis dan kelenjar endometrium mulai tumbuh kembali.
3. Stadium Proliferasi
Pada fase ini, lapisan endometrium, pertumbuhan kelenjarnya lebih cepat dari jaringan ikatnya sehingga berkelok-kelok. Lapisan atasnya tempat saluran kelenjar tampak lebih kompak disebut stratum kompakta.
Lalu, lapisan yang mengandung kelenjar yang berkelok, menjadi lebih longgar yang disebut stratum spongiosa. Fase ini berlangsung sejak hari ke-4-`4 dan tebal endometrium sekitar 3,5 sentimeter.
4. Stadium Pramenstruasi atas Sekresi
Fase stadium regenerasi hingga stadium proliferasi, endometrium dipengaruhi hormon estrogen serta sejak saat ovulasi korpus luteum mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang mempengaruhi endometrium ke dalam stadium sekresi.
Dalam situasi stadium sekresi, tebal endometrium tetap, hanya kelenjarnya lebih berkelok-kelok dan mengeluarkan sekret.
Selain itu, sel endometrium mengandung banyak glikogen, protein, air dan mineral, hingga siap untuk menerima implantasi dan memberi nutrisi pada zigot.
Penjelasan Fungsi Endometrium
Dengan penjelasan di atas, fungsi endometrium dapat dipaparkan, bahwa endometrium merupakan jaringan tempat terjadinya implantasi.
Implantasi merupakan proses ketika sel telur yang telah dibuahi, menempel ke dinding rahim. Implantasi menjadi penanda awal akan terjadinya kehamilan.
Selain itu, pada masa kehamilan, kelenjar dan pembuluh darah pada endometrium, dapat memberikan oksigen, nutrisi dan zat-zat lain untuk janin bisa terus berkembang. Endometrium bergabung dan membentuk plasenta bersama lapisan luar dari embrio.
Penting bagi wanita untuk mengetahui hal ini, karena endometrium merupakan salah satu bagian vital dalam sistem reproduksi wanita.
Jika endometrium mengalami gangguan atau kelainan, dapat menimbulkan endometriosis, endometrium hiperplasi hingga kanker endometrium.
Demikian penjelasan mengenai fungsi endometrium dan empat fase dalam menstruasi. Semoga bisa menambah pengetahuan bagi para wanita tentang reproduksi dan menstruasi.
Kontributor : Lukman Hakim