SuaraJogja.id - Permasalahan terkait kejahatan jalanan atau klitih di Jogja lagi-lagi santer diperbincangkan publik. Namun, komentar Gubernur DIY Sri Sultan HB X justru mendatangkan tanda tanya dari warganet, tak terkecuali aktivis kesehatan lulusan UGM, Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta.
Cuitan dr Tirta pada Sabtu (1/1/2022) mengungkapkan kekhawatirannya tentang klitih di Jogja. Ia menjelaskan dengan merespons berita tentang pernyataan Sultan bahwa ia curiga, ada pihak yang sengaja membesarkan isu klitih.
Menanggapi pernyataan Sultan, dr Tirta menjawab, yang membesarkan isu tersebut memang para pengguna Twitter. Namun, ada alasan kritis di baliknya.
"Yang membesarkan isunya temen-temen di Twitter. Kenapa? Karena permasalahan klithih ini sejak dulu, terjadi berulang kali, dan banyak warga kerja shift malem enggak tenang," kicau @tirta_cipeng.
Baca Juga:Viral, Buang Puntung Rokok Sebabkan Mata Gadis Melepuh, dr Tirta Sentil Pelakunya
Pria asal Solo ini pun menambahkan, "Mending sibuk bekerja, bisa dicontoh seperti Polres Sleman, langsung tangkep tanpa babibu. Selesai."
Bukan itu saja, tergambar pada twit selanjutnya di utas yang sama, dr Tirta teringat akan kejadian klitih sejak masa lampau kala ia masih mengenyam pendidikan kuliah di Jogja.
"Bayangkan saja, dari zaman saya kuliah, tragedi Vario putih bacok orang-orang di jalanan ring road utara. Lalu pegawai
@shoesandcare 1 orang pernah disabet di jalanan," ungkap dr Tirta.
Dirinya yakin, ada alasan kuat yang mendorong orang-orang yang lantang menyuarakan maraknya klitih di Jogja, sehingga tak mengherankan baginya, banyak orang panik karena bahaya yang mengancam di jalanan Jogja.
"Orang yang berteriak soal klithih rata-rata pernah menghadapi orang beginian. Wajar kami panik. Orang niat kerja malah dibacokin," tutupnya.
Baca Juga:Begini Terjadinya Aksi Klitih di Jogja Versi Pendamping di Lapas Anak
Sebelumnya, saat menyambangi DIY, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyempatkan diri sowan atau bertemu dengan Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (31/12/2021) sore.
Mereka saling bertukar pengalaman dan berkomentar tentang isu-isu terkini, termasuk menyoal keamanan di DIY di tengah maraknya kembali klitih atau kejahatan jalanan beberapa hari terakhir.
"Saya dapat laporan dari panglima kodam, dari komandan korem secara khusus di jogja, dari komandan lanud, ada danlanal disini. Saya tidak mendapatkan laporan [keamanan] yang menonjol," ujar Andika.
Menurut Andika, DIY punya reputasi yang bagus soal keamanan. Karenanya, masyarakat tidak perlu khawatir dengan munculnya isu kerawanan keamanan di Yogyakarta yang mengemuka.
Sultan sendiri menduga, isu klitih sengaja dibesar-besarkan pihak tertenyu supaya citra aman dan nyaman Jogja rusak.
Di sisi lain, belum lama ini, satu perempuan menjadi korban klitih dengan luka sayatan di Underpass Kentungan, Senin (27/12/2021) malam. Sebelumnya, Minggu (26/12/2021), dua anak di bawah umur menjadi korban di Jalan Kaliurang Km 9.