Oksigen Berkurang Akibat Belerang, Ikan Mati Massal di Danau Maninjau

Udara sekitar danau mengeluarkan bau belerang yang sangat pekat.

Eleonora PEW
Selasa, 15 Februari 2022 | 18:59 WIB
Oksigen Berkurang Akibat Belerang, Ikan Mati Massal di Danau Maninjau
Bangkai ikan mengapung di Danau Maninjau. (Antarasumbar/Yusrizal)

SuaraJogja.id - Fenomena tubo belerang yang melanda Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat pada Jumat (11/2/2022) mengakibatkan oksigen berkurang di danau vulkanik itu. Terjadilah kematian ikan secara massal sekitar 130 ton.

Salah seorang petani keramba jaring apung di Danau Maninjau, Naziruddin di Lubukbasung, Selasa, mengatakan udara sekitar danau mengeluarkan bau belerang yang sangat pekat.

"Kematian ikan pada Desember 2021, tidak ada bau belerang di danau dan murni akibat kekurangan oksigen setelah hujan disertai angin kencang melanda daerah itu," katanya yang juga Wali Nagari Koto Malintang.

Ia mengatakan, kematian ikan itu berawal saat cuaca sangat panas melanda daerah itu pada Jumat (11/2/2022) siang kemudian tiba-tiba turun hujan dengan curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu.

Baca Juga:Bangkai Ikan Mati Massal di Danau Maninjau Keluarkan Bau Busuk, Tercium hingga Jarak 1 Kilometer

Setelah berlangsung cuaca terik yang dlsambung dengan hujan deras maka ikan-ikan di keramba jaring apung mulai mengapung ke permukaan dan beberapa waktu kemudian ikan mati. "Ikan dalam keramba jaring apung milik warga mati. Keramba jaring apung saya dalam kondisi kosong," katanya.

Sementara Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira menambahkan kematian ikan akibat pembalikan massa air dan membawa belerang naik ke permukaan.

"Permukaan danau tenang, tapi tiba-tiba hujan dan tidak ada angin kencang melanda daerah itu," katanya.

Akibat kejadian itu, sekitar 130 ton ikan mati secara massal di Rambai Nagari Koto Malintang sebanyak 50 ton tersebar di 76 petak keramba jaring apung milik 30 petani.

Setelah itu di Linggai Nagari Duo Koto sebanyak 80 ton tersebar di 100 petak keramba jaring apung milik 15 orang petani. "Petani mengalami kerugian sekitar Rp2,6 miliar, karena harga tingkat petani Rp20 ribu per kilogram," katanya. [ANTARA]

Baca Juga:Ikan Mati di Danau Maninjau Bertambah, Petani Ungkap Kerugian Sampai Rp2,6 Miliar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini