Interval Vaksin untuk Lansia Diubah Hanya Tiga Bulan, Dinkes Kota Yogyakarta Akui Belum Bisa Terakomodir

sejauh ini beberapa penyelenggara vaksinasi massal mulai memberikan akses booster bagi lansia yang intervalnya masih tiga bulan dari dosis kedua.

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 23 Februari 2022 | 20:15 WIB
Interval Vaksin untuk Lansia Diubah Hanya Tiga Bulan, Dinkes Kota Yogyakarta Akui Belum Bisa Terakomodir
Ilustrasi vaksinasi lansia. [Dok.ANTARA]

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengaku belum bisa mengakomodir vaksinasi booster lansia dengan aturan baru. Dimana interval pemberian vaksin dihitung hanya 3 bulan setelah mendapat vaksin dosis kedua.

Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit  (P2P) dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah menjelaskan belum ada sinkronisasi sistem. 

"Kita cek di sistem PCare (BJPS) masih belum terakomodir. Jadi, kadangkala antara kebijakan Kemenkes selaku koordinator dengan pengembang sistem di BPJS itu tidak in line, jadi kemungkinan masih proses itu," terang Lana dihubungi wartawan, Rabu (23/2/2022). 

Ia menuturkan, dirinya tak menampik, sejauh ini beberapa penyelenggara vaksinasi massal mulai memberikan akses booster bagi lansia yang intervalnya masih tiga bulan dari dosis kedua. Menurutnya, itu tidak menjadi persoalan, sepanjang penyelenggara bertanggungjawab pada data.

Baca Juga:Omicron Masuk Indonesia, Dinkes Kota Yogyakarta Bakal Skrining Pelaku Perjalanan Pakai WGS

"Artinya, kita tidak menyalahkan, kalau sudah ada yang melaksanakan itu, karena regulator (Kemenkes) kan juga sudah mengumumkan. Tapi, penyelenggara punya pekerjaan menginputkan data peserta nanti," ungkap dia. 

Karena itu, secara resmi, Dinkes baru akan menerapkan kebijakan percepatan interval ketika sistem PCare sudah benar-benar terakomodir. 

"Sebetulnya, secara prinsip sudah bisa disuntikkan. Kalau belum bisa masuk di PCare, takut datanya tidak tercatat. Kalau sistem sudah baik, kita siap. Tapi, semangatnya memang untuk lansia dulu diregulasi, karena mereka itu kan termasuk kategori rawan," ungkapnya.

Hingga kini sudah sekitar 23.608 warga lanjut usia (lansia) yang ter vaksin. Lana mengungkapkan 51,39 persen lansia yang terakses booster. Tapi, ia mengakui belakangan intensitasnya sedikit menurun. 

"Karena sudah di atas 50 persen. Jadi, lajunya sudah tidak seperti waktu awal-awal dulu yang sangat cepat. Begitu mendekati 50 persen itu menurun. Percepatannya kita upayakan terus itu," kata Lana.

Baca Juga:Terima 28 Ribu Dosis Moderna, Dinkes Kota Yogyakarta masih Jadwalkan Distribusinya

Ia memastikan untuk vaksinasi booster lansia tetap dikebut. Harapannya akhir Maret 2022 semua lansia di Kota Jogja ter vaksin dosis ketiga atau booster.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini