"Untuk kejadian-kejadian yang normal seperti kemarin itu memang susah diprediksi ya waktu kejadiannya. Cuma setidaknya seberapa jauh akan meluncur (awan panas) itu sudah ada perkiraannya. Sehingga mitigasinya yang kita lakukan selama ini dengan rekomendasi bahaya di dalam jarak 5 km tidak boleh ada aktivitas itu kan sudah ditetapkan sejak lama," paparnya.
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Untuk potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Baca Juga:BPPTKG Perkirakan Luncuran Material Awan Panas Sejauh 5 Kilometer Mencapai 1 Juta Meter Kubik
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat yang berada di lereng Merapi diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.