SuaraJogja.id - Deddy Corbuzier baru-baru ini membagikan video wawancaranya dengan Raden Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara sang pawang hujan MotoGP Mandalika ke YouTube. Dalam video yang diunggah pada Kamis (24/3/2022) itu, Deddy Corbuzier juga menanyakan agama Mbak Rara.
Namun, Mbak Rara tidak langsung menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier. Ia memilih untuk memperlihatkan kolom agama di KTP-nya ke pemilik Deddy Corbuzier Podcast di YouTube itu.
Potongan momen tersebut pun kini telah viral di TikTok dan diunggah oleh berbagai akun. Di situ, mulanya Deddy menanyakan pekerjaan Mbak Rara, dan Mbak Rara menjawab, "Pekerjaannya swasta."
Mbak Rara sendiri yang kemudian menawarkan Deddy untuk mencari tahu agama Mbak Rara. Deddy pun bertanya, "Agamanya apa? Anda agamanya apa?"
Baca Juga:Harga Mangkuk Emas Rara Pawang Hujan Rp 11 Juta, Produksinya Bukan di Indonesia
Perempuan kelahiran Papua yang besar di Jogja itu pun memperlihatkan KTP-nya ke Deddy. Tak lama Deddy membaca agama Mbak Rara di KTP, ia langsung berbicara ke kamera.
Namun, presenter yang awalnya tenar sebagai pesulap itu tidak memberi tahu publik agama Mbak Rara. Ia mengaku tidak berani.
"Saya tidak berani menyebutkan apa agamanya Mbak Rara," kata Deddy, kemudian mengembalikan KTP Mbak Rara. Melihat reaksi Deddy, Mbak Rara tertawa.
"Enggak jadi?" tanyanya.
"Tidak usah disebutkan apa agamanya biar Anda pusing dan jadi misteri. Saya enggak mau nyebutin apa agamanya Mbak Rara. Biar aja jadi misteri, Mbak. Tapi ngagetin sih begitu lihat agama Mbak Rara," jelas Deddy, mengaku kaget.
Baca Juga:Modal Bawang dan Cabai, Bagaimana Cara Rara Usir Hujan di MotoGP Mandalika?
Di kolom komentar, banyak warganet yang memperdebatkan konten tersebut. Sebagian mengungkit pernyataan Mbak Rara di video Karni Ilyas, di mana ia menyatakan sebagai non-Muslim. Sementara itu, banyak pula yang beranggapan bahwa Mbak Rara beragama Islam karena video anaknya salat viral.
Di sisi lain, warganet menganggap bijak keputusan Deddy untuk membiarkan agama Mbak Rara menjadi urusan yang tak perlu dikonsumsi publik.