Para ahli berpendapat bahwa jurnal itu tidak diubah isinya, dan analisis khusus terhadap tinta telah mengkonfirmasi bahwa notebook tersebut hampir pasti asli, menurut BBC.
Buku catatan itu adalah bagian dari "Buku Catatan Transmutasi," kumpulan jurnal pertama Darwin mengemukakan gagasannya tentang bagaimana hewan bertransmutasi, atau berubah, dari waktu ke waktu, yang sekarang kita ketahui sebagai hasil adaptasi yang disebabkan oleh mutasi genetik pada DNA.
Buku-buku yang baru-baru ini ditemukan adalah angsuran kedua dan ketiga dari Buku Catatan Transmutasi dan diberi label "B" dan "C."
Darwin menulis "Transmutation Notebooks" pada 1837, ketika dia berusia 28 tahun, tak lama setelah kembali dari perjalanan lima tahun keliling dunia dengan HMS Beagle.
Baca Juga:Peneliti dari Universitas Cambridge Yakin Telah Menemukan Cara Mengatasi Obesitas via Gen
Fitur menonjol dari buku catatan ini adalah sketsa pohon kehidupan yang belum sempurna di buku catatan B yang menunjukkan bagaimana spesies menyimpang dari nenek moyang yang sama dari waktu ke waktu, di atas gambar itu Darwin hanya menulis, "Saya pikir."
Ini terjadi lebih dari 20 tahun sebelum Darwin menerbitkan teori evolusinya dalam buku "On the Origin of Species" pada tahun 1859.
"Mereka mungkin kecil, hanya seukuran kartu pos, tetapi pengaruh buku catatan itu terhadap sejarah sains tidak dapat dilebih-lebihkan," kata Gardner.
Perpustakaan akan menyatukan kembali buku catatan yang sempat hilang itu dengan Arsip Darwin lainnya di Perpustakaan Universitas Cambridge, di samping arsip ilmuwan terkenal lainnya, seperti Sir Isaac Newton dan Stephen Hawking.
Ketiga ilmuwan itu juga dimakamkan tepat di sebelah satu sama lain di Westminster Abbey di London.
Baca Juga:Dampak Virus Corona, Universitas Cambridge Kuliah Online Setahun Penuh
Masyarakat dapat melihat buku catatan tersebut saat dipamerkan sebagai bagian dari pameran "Darwin in Conversation" yang menampilkan surat-surat dan buku catatan Darwin di Perpustakaan Universitas Cambridge pada bulan Juli.