Penutupan itu semata-mata, kata Iwan hanya sebagai upaya antisipasi terjadinya insiden yang tidak diinginkan.
"Saya delegasikan ke Kasatlantas. Mereka akan mengeksekusi, dari awal saya katakan jika tidak muat tutup. Jangan berpikiran earning for money, ini berpikirnya kalau ada inside, force major kalau ada kejadian yang tidak kita inginkan yang diuar kendali kita," tandasnya.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri diprediksi masuk dalam lima provinsi dengan tujuan pemudik paling banyak. Prediksinya sebanyak 3,9 juta pemudik akan masuk ke DIY pada momen Lebaran nanti.
Puncak arus mudik diperkirakan berkisar antara 28, 29 hingga 30 April 2022 mendatang. Dengan masih akan menunggu pergerakan situasi kendaraan dari Tol Cikampek.
Baca Juga:Kunjungi Sleman, Kepala BNPB Apresiasi Teknik Pengungsian Hewan Ternak di Kawasan Merapi
Jumlah pemudik itu diprediksi akan terus bertambah. Terlebih dengan daya tarik Yogyakarta dengan sejumlah destinasi wisata yang ada.
"Prediksi Yogyakarta akan mengalami peningkatan meskipun tanggal 28, 29 (April), pasti akan ada imbasnya jika itu paralel dengan Jakarta. Namun Yogyakarta mempunyai kekhasan yaitu wisata. Prediksi kami H+1 dan H+2 itu akan terjadi lonjakan yang signifikan. Prediksi kami akan ada tambahan 500 ribu sampai 1 juta orang lagi yang akan datang ke Jogja untuk menikmati wisata," tandasnya.