Dalam sejumlah kasus, semakin lama virus itu bermutasi maka tingkat bahaya virus itu akan berkurang. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan gejala yang dialami saat seseorang terpapar virus tersebut.
Namun proses mutasi yang terjadi secara random membuatnya tidak bisa diprediksi. Sehingga semua pihak tetap harus waspada.
"Katakanlah misalnya kecepatan mutasi yang menyebabkan kecepatan penularan masih sama dengan Omicron tapi kemampuan untuk menembus imunitas itu lebih tinggi. Terus misal tingkat keparahannya juga lebih tinggi dari Omicron atau bahkan sampai Delta. Tapi itu semua terjadi secara acak atau random," tandasnya
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan pihaknya akan tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait dengan vaksinasi Covid-19. Baik untuk dosis pertama, kedua maupun ketiga atau booster.
Baca Juga:Semakin Banyak Pelonggaran, Epidemiolog UGM Ingatkan Soal Potensi Mutasi Virus Covid-19
"Ya, kita masih memberikan pelayanan kepada masyarakat dan ternyata kan memang masih ada yang datang," kata Pembajun.