Fokus Menyerang ke Wilayah Lebih Kecil, Rusia Masuki Kota Sivierodonetsk dan Sekitarnya

Dia mengatakan kota tetangganya, Lysychansk, masih dikendalikan pasukan Ukraina. Jalan utama ke dua kota itu telah dibombardir, tetapi tidak diblokade.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 30 Mei 2022 | 18:20 WIB
Fokus Menyerang ke Wilayah Lebih Kecil, Rusia Masuki Kota Sivierodonetsk dan Sekitarnya
Anggota layanan pasukan pro Rusia berjalan di sepanjang jalan di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Selasa (17/5/2022). RUTERS/Alexander Ermochenko/aww/sad (REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)

SuaraJogja.id - Para tentara Rusia terus melebarkan serangan untuk menduduki sebagian Ukraina dalam perang yang terjadi. Saat ini sejumlah tentara Rusia mulai memasuki Kota Sivierodonetsk, Ukraina, dari daerah sekitarnya

Hal itu diungkapkan oleh gubernur wilayah Luhansk, Serhiy Gaidai, Senin (30/5/2022).

Sievierodonetsk, kota terbesar di Luhansk yang masih dikuasai Kiev, telah menjadi fokus serangan Rusia di wilayah timur Ukraina.

"Sayangnya kami punya kabar yang mengecewakan, musuh sedang bergerak memasuki kota itu," kata Gaidai kepada stasiun TV.

Baca Juga:Bagaimana Serangan Senjata Membentuk Anak-anak Sekolah Amerika Serikat?

Dia mengatakan kota tetangganya, Lysychansk, masih dikendalikan pasukan Ukraina. Jalan utama ke dua kota itu telah dibombardir, tetapi tidak diblokade.

Rusia berusaha merebut Donbas (sebutan bagi wilayah Luhansk dan Donetsk) setelah gagal merebut Ibu Kota Kiev. Sebagian besar wilayah itu sudah dikuasai kelompok separatis dukungan Moskow.

Tak seperti di awal perang, Rusia kini memfokuskan serangannya ke daerah-daerah kecil.

"Mereka (pasukan Rusia) terus menggunakan taktik yang sama. Mereka mengebom beberapa jam –tiga, empat, lima jam– secara beruntun dan kemudian menyerang. Mereka yang menyerang tewas. Kemudian pengeboman dan penyerangan muncul lagi, dan begitu terus sampai mereka berhasil menerobos suatu tempat," kata Gaidai.

Sebelumnya tawaran Rusia untuk mengakhiri perang dengan memberikan seluruh wilayah Kiev, ditolak mentah-mentah oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy.

Baca Juga:Bikin Nangis! Anonim Ini Curhat Ibunya Diindikasi Kena Serangan Jantung Gara-gara Tahu Anaknya Benasib Buruk di Kampus

Hal itu merupakan cara-cara yang dilakukan oleh Nazi Jerman kepada Ukraina pada 1938 silam. Zelenskiy menolak syarat itu. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini