SuaraJogja.id - Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, akan dimakamkan di Indonesia. Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) belum bisa memastikan titik lokasi pemakaman Eril.
"Lokasi pemakaman ditentukan keluarga, kami belum bisa memastikan titik lokasinya," kata Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Jabar, Wahyu Mijaya, di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, Kamis.
Wahyu mengatakan, Pemprov Jabar masih berkoordinasi dengan keluarga besar Gubernur Ridwan Kamil terkait pemakaman Eril.
Selain itu, lanjut Wahyu, Pemprov Jabar juga terus berkoordinasi dengan KBRI terkait rencana pemulangan jenazah Eril ke Indonesia.
Baca Juga:Pemprov Jabar Berkoordinasi dengan Keluarga Besar Ridwan Kamil terkait Pemakaman Eril
"Rencana penjemputan berkoordinasi dinas pihak KBRI. Hari Sabtu atau Minggu almarhum sudah bisa di Jakarta dan akan ke Bandung. Kami secara terus menerus bicara dengan pihak keluarga," kata dia.
Wahyu menuturkan terkait rumah duka untuk menyambut kepulangan jenazah Eril hingga saat ini belum diputuskan.
"Informasi baru didapat barusan. Apakah rumah duka akan di sini atau rumah pribadi beliau. Nanti akan diinfokan. Sementara tidak mengagendakan demikian, kemungkinan menjemput hanya di bandara saja tidak ke Swiss," kata dia.
Sementara itu, pihak keluarga Ridwan Kamil berharap jenazah putra sulung dari Gubernur Jabar itu, yakni Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, bisa tiba di Indonesia pada Sabtu (11/6) atau Minggu (12/6).
"Harapan kami bisa tiba di Indonesia setidak-tidaknya hari Sabtu atau Ahad," kata Elpi Nazmuzaman, adik kandung Ridwan Kamil, dalam jumpa pers secara daring yang diikuti di Bandung, Kamis malam.
Baca Juga:Lokasi Pemakaman Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz Belum Bisa Dipastikan
Namun, kata dia, hingga saat ini pihak keluarga belum bisa memastikan waktu kepulangan jenazah Eril ke Indonesia.
"Untuk waktu kami belum bisa memastikan kapan akan tiba di Indonesia. Tapi pada dasarnya akan kami lakukan secepat-cepatnya. Sejauh yang memungkinkan, tergantung kondisi situasi sumber daya yang mendukung," kata dia. [ANTARA]