"Saya masih diamkan lagi, saya sempat kesal memang kenapa gitu. Saya balik lagi, pas ngobrol kok saya diacungin jari tengah ketika saya lagi ngobrol sama Albert," ujarnya.
Disampaikan Karmel, saat itu memang ia sempat membalas umpatan dari Bryan. Namun ia juga menghampiri Bryan untuk menanyakan ada permasalahan apa saat itu.
"Di situ dia (Bryan) sudah marah terus saya balik, saya balik lagi ke meja. Karena dia mau marah-marah nunjuk saya. Lalu saya duluan datang nanya lagi baik-baik 'masalahmu apa sama aku kok dari tadi ngajak ribut' saya bilang gitu," terangnya.
"Dia langsung udah marah ngamuk saya, dipiting, dibanting dipukul, saya lari keluar. Di luar, saya belum ada ngomong sudah dikeroyok sama teman-temannya," sambungnya.
Baca Juga:Update Kasus Dugaan Penganiayaan di HolyWings, Polda DIY Sebut Belum Ada Penetapan Tersangka
Ia menjelaskan saat di luar ada sekitar 3-4 orang yang mengeroyoknya. Orang-orang itu diketahui adalah teman-teman Bryan walaupun ia sendiri mengaku tidak tahu masalah apa yang menyebabkan dia dikeroyok.
Pastikan Tidak Kenal Dua Oknum Polisi
Terkait dengan keterlibatan dua oknum polisi berinisial AR dan LV yang ikut terseret dalam persoalan ini, Karmel menegaskan tidak mengenal keduanya. Walaupun, ia mengaku hanya tahu bahwa mereka adalah polisi karena dulu sudah sempat bertemu ketika membuat laporan.
"Saya sama sekali tidak mengenal teman-teman dari pihak kepolisian, tidak meminta bantuan dari teman-teman satpam dan tidak ada minta bantuan siapa-siapa saat itu," tegasnya.
Pertemuannya dengan kedua anggota polisi itu juga murni karena ketidaksengajaan. Ia juga membantah telah melakukan provokasi dengan menghampiri LV dan AR.
"Bukan manggil, saya konsultasi bahasanya, bukan manggil minta pertolongan bukan memprovokasi. Kecuali saya tadi bilang ke temen-temen saya berantem di luar sama temen-temen saya berarti saya ngajak ribut," urainya.