Sudah dua minggu ini dirinya berusaha memenuhi pesanan langganannya yang berasal dari Bandung Jawa. Namun cukup sulit untuk memenuhi pesanan karena pasar hewan ditutup semua oleh pemerintah.
Ia bersyukur karena pelanggannya memahami kondisi yang terjadi saat ini. Pelanggan asal Bandung tersebut kini juga menyewa sebuah kandang atau lahan untuk mengkarantina sementara hewan-hewan tersebut sebelum dikirim ke Bandung.
"Dia meminta dikarantina dulu selama dua minggu sebelum dikirim. Untuk memastikan hewannya sehat. Juragan saya itu juga menginap menyewa di rumah penduduk, ndak perlu mewah di hotel. Rumah pendudukpun mau. Tetapi kan tetap menambah biaya,"terang dia.
Kepala Dinas Peternakan kabupaten Gunungkidul wibawanti Wulandari mengatakan hingga pertengahan pekan ini setidaknya ada 180 hewan ternak yang diindikasikan terjangkit PMK. OLeh karenanya, untuk sementara lalu lintas ternak diperketat.
Baca Juga:Peragaan Busana di Dalam Gua Gunungkidul
Lebih lanjut, pihaknya kini tengah mengkaji rencana diterbitkannya surat Kesehatan Hewan (SKH) bagi hewan yang akan dikirim ke luar daerah.
"Masih kita rapatkan kebijakan lanjutan apa,"kata dia.
Dijelaskan berdasarkan pemeriksaan, ada 180 ekor hewan ternak di wilayah kabupaten Gunungkidul dinyatakan suspek penyakit mulut dan kuku atau PMK. 22 diantaranya sudah dinyatakan positif dan kini semuanya menjalani karantina serta pengobatan di kandang masing-masing.
Lalu lintas hewan ternak pun diawasi agar hewan-hewan tersebut tidak dijual keluar daerah serta tidak ada hewan ternak dari luar daerah yang masuk ke wilayah kabupaten Gunungkidul. Bahkan 2 hari sekali Dinas Peternakan mengunjungi karantina hewan yang suspek dan positif tersebut.
Kontributor : Julianto
Baca Juga:Pria Sukoharjo Selingkuh dengan Oknum Dokter RSUD di Gunungkidul, Digerebek Istri Sah