Ia mengungkap, secara umum pelaksanaan PPDB jenjang SD berjalan dengan baik dan tanpa kendala berarti.
Sistem daring PPDB berjalan lancar dan pihaknya tetap membuka posko PPDB. Ia memandang masyarakat kekinian sudah lebih semakin memahami dan terbiasa mengikuti PPDB secara daring. Beberapa persoalan yang muncul juga telah mampu diselesaikan di tingkat sekolah, tidak harus sampai ke posko di Disdik.
Salah satu sekolah yang masih minim pendaftar yakni SD Negeri Banyurejo 4 di Kapanewon Tempel. PPDB Tahun Ajaran 2022/2023 hanya menghadirkan pendaftar sebanyak dua orang saja.
Wakil Kepala SD N Banyurejo 4 Suharto yang membenarkan hal itu mengungkap, ada sejumlah kendala yang menyebabkan minimnya pendaftar ke sekolah mereka.
Baca Juga:Keberangkatan Lima Calon Haji Sleman Tertunda, Dua di Antaranya Positif Covid-19
"Anak usia SD yang bisa masuk ke sini minim," kata dia, saat dijumpai di sekolah.
Suharto mengatakan bahwa ada banyak SD di sekitar SDN Banyurejo 4, baik swasta maupun negeri. Kendati demikian, ia menampik hal itu menjadi penyebab utama sepinya pendaftar di sekolah mereka.
Suharto memandang, sebetulnya kebijakan zonasi sudah mengakomodasi alokasi persebaran peserta didik berdasarkan cakupan wilayah.
Namun, pihaknya tak berhenti untuk terus berupaya meningkatkan jumlah peserta didik tahun ke tahun. Yakni dengan cara berkoordinasi dengan Komite Sekolah, stakeholder dan turun langsung ke TK-TK, mengumpulkan seluruh wali murid. Termasuk juga memasang banner dan menyebarkan brosur promosi sekolah.
Promosi Lewat Daftar Prestasi
Baca Juga:PSS Sleman Tutup Peluang Persita di Piala Presiden
Panitia PPDB SDN Banyurejo 4 Emmy Wulandari menyatakan, pihak sekolah tak henti-hentinya terus mempromosikan sekolah lewat beragam raihan prestasi yang dimiliki sekolah. Baik itu prestasi yang dicapai oleh peserta didik maupun guru.