Sebuah Cincin Terjebak di Pangkal Kemaluan Pria Asal Pundong Selama 2 Hari, Endingnya Dipotong Tim Damkar Bantul

Pria asal Pundong dilarikan ke rumah sakit gegara cincin di kemaluannya tak bisa dilepas

Galih Priatmojo
Jum'at, 01 Juli 2022 | 13:29 WIB
Sebuah Cincin Terjebak di Pangkal Kemaluan Pria Asal Pundong Selama 2 Hari, Endingnya Dipotong Tim Damkar Bantul
pria asal pundong dioperasi gegara ada cincin yang terjebak di kemaluannya. [dok. pemadam kebakaran bantul]

SuaraJogja.id - Ada-ada saja yang dilakukan oleh seorang pemuda di Kalurahan Srihardono Kapanewon Pundong, Bantul. Pemuda berusia 21 tahun yang identitasnya sengaja dirahasiakan ini terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit usai cincin yang dipasang di kemaluannya tidak bisa dilepas. 

Bahkan karena termasuk kejadian langka dan baru pertama kali terjadi, pihak rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul tak bisa menangani karena tidak memiliki peralatan pemotong. Mereka terpaksa harus memanggil petugas Pemadam Kebakaran Bantul.

Komandan Regu Pemadam Kebakaran Kabupaten Bantul, Wiwin ketika dikonfirmasi mengakui Kamis (30/6/2022) malam sekira pukul 22.00 WIB, Petugas piket pemadam kebakaran dihubungi oleh pihak Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS PKU Muhammadiyah Bantul.

"Kami diminta datang ke IGD untuk menindaklanjuti pasien yang mereka tangani,"tutur dia, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga:Kapan Pengajian Rutin Gus Baha di Bantul Dibuka Lagi? Jawaban Santri, Sami'na Waato'na

Berdasarkan informasi yang mereka terima dari petugas IGD, ada seorang pemuda yang datang ke IGD rumah sakit untuk meminta pertolongan melepaskan cincin yang membelit kemaluan pasien tersebut. Namun karena peralatan di rumah sakit tidak ada, maka mereka menghubungi petugas Pemadam Kebakaran.

Mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung mengirim tiga orang personil ke ruang IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul. Ketiga petugas pemadam kebakaran tersebut membawa mesin grinda kecil untuk memotong cincin yang membelit kemaluan pasien tersebut.

"Kami datang, dan menanyai pasien. tetapi maaf jangan disebutkan namanya,"terang Wiwin.

Mereka kemudian berkoordinasi dengan dokter yang melayani dan memeriksa kondisi pasien tersebut. Terlihat kelamin dari pasien sudah membengkak sementara ada cincin berbahan monel yang terjebak di pangkal kemaluan pemuda tersebut.

Pihaknya langsung berusaha mengevakuasi cincin tersebut dari kemaluan pemuda. Mereka memutuskan memotong satu sisi cincin tersebut dengan harapan bisa segera dilepas. Namun ternyata meskipun sudah dipotong satu sisi, ternyata tidak bisa dilepas. 

Baca Juga:Journey to JogjAgroWisata Tebar Hewan Kurban 1443 H, Bersama Dompet Dhuafa Kunjungi Pasar Ikan Mina Padi di Bantul

"Kami terpaksa memotong cincin dari dua sisi. baru bisa dilepas,"terangnya.

Butuh waktu sekira 40 menit untuk bisa melepaskan cincin tersebut dari pangkal kemaluan pasien tersebut. Ia mengakui butuh waktu yang lama karena memang tidak ingin membahayakan pasien. Terlebih, cincin berbahan monel tersebut ternyata cukup keras.

Berdasarkan informasi yang ia dapat dari pasien, ternyata cincin tersebut sudah terjebak di kemaluan pasien selama 2 hari terakhir. Tanpa alasan yang jelas,terang dia,  berdasarkan penuturan pasien tersebut, pemuda ini iseng memasang cincin di kemaluan tanpa memperihtungkan dampak ke depannya.

"Dia ndak mengungkapkan alasan memasang cincin itu,"kata dia.

Wiwin melanjutkan, pemuda nahas ini nekat memasang cincin dua hari lalu. Namun ternyata cincin tersebut tidak bisa dilepas dan terjebak di pangkal kemaluannya. akibatnya, kemaluan dari pemuda tersebut mulai membengkak dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

Namun karena malu, pemuda ini menyembunyikan apa yang dialaminya dari teman bahkan orangtuanya. Kamis malam, pemuda ini datang sendiri ke IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul untuk meminta pertolongan. Dan kemudian pihak rumah sakit menghubungi orangtua pasien tersebut.

"Jadi mungkin karena malu, tidak ada yang tahu itu. Bahkan orangtuanya baru tahu setelah dipanggil ke IGD rumah sakit,"ungkap dia. 

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak