Dimainkan di Istana Negara, Konon Kesenian Rinding Gumbeng khas Gunungkidul Ada sejak Zaman Sebelum Brawijaya V

Kalurahan Beji selama ini dikenal sebagai tempat melarikan diri selir Brawijaya V, Roro Resmi.

Eleonora PEW
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 11:02 WIB
Dimainkan di Istana Negara, Konon Kesenian Rinding Gumbeng khas Gunungkidul Ada sejak Zaman Sebelum Brawijaya V
Ketua Kelompok Rinding Gumbeng Ngawen, Sri Hartini (52) (kanan), dan Wawan, adiknya (kiri), memainkan rinding gumbeng pada Jumat (19/8/2022) di rumahnya di Dusun Duren, Kalurahan Beji Kapanewon Ngawen Gunungkidul. - (Kontributor SuaraJogja.id/Julianto)

Almarhum Ayah Hartini, Sudiyo, mendapat ilmu dari nenek mereka dan sebelumnya mengetahui alat tersebut dari moyang mereka. Kemudian oleh Sudiyo diturunkan kepada Hartini dan anak-anaknya yang lain. Sekarang Hartini coba mengajarkannya ke anak-anak sekolah di seputaran tempat tinggalnya

Rinding Gumbeng biasanya dimainkan saat upacara adat Sadranan di Hutan Adat Wonosadi, hutan yang ada di Kalurahan Beji. Alat ini biasanya dimainkan untuk mengundang Dewi Sri, Dewi Kemakmuran, atau Dewi Padi, dan sampai saat ini selalu dimainkan setiap upacara setahun sekali tersebut.

"Sebenarnya, dulunya Rinding Gumbeng adalah alat untuk komunikasi warga pada zaman dahulu sebelum ada alat yang canggih seperti sekarang ini. Jadi kalau dulu kan belum ada HP, komunikasinya dengan memainkan rinding gumbeng ini. Ketika rinding gumbeng ini dimainkan maka menunjukkan posisi seseorang," terangnya.

Kontributor : Julianto

Baca Juga:5 Orang Ini Soroti Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet, Dari Kiai, Ansor, DPRD Lamongan, MUI sampai Akademisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak